Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hantu Dapur, Hitam Kelam, berbentuk Dandang [Paranormal -10]

5 Maret 2011   13:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:02 1050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1299331729699467105

(1)

Dalam mitos atau legenda Cina --- di dapur justru tempatnya Dewa Pelindung Rumah Tangga.  Tetapi lain lubuk lain ikannya, lain padang lain pula belalangnya. Di Legenda dan Mitos Nusantara. Hi, ini dia !

 

Sahibul hikayat diwariskan turun-temurun --- cerita tentang makhluk gaib yang selalu berada di dapur-dapur rumahtangga di Nusantara.

 

Hantu itu biasa duduk berdiang di depan tungku perapian --- apa yang dikerjakan-nya ?  Hanya duduk termangu-mangu.

 

Tidak ada diberitakan penemuan hantu dapur itu lagi setelah penduduk Indonesia mempunyai dapur kering dan dapur basah --- generasi terdahulu tidak mengenal kategori demikian.  Mereka hanya mempunyai beberapa tungku, dengan bahan bakar kayu kering.

 

Temaramnya dapur --- terkadang api di tungku tidak dimatikan --- tujuannya ada air rebusan atau masakan di atasnya selalu hangat ………..dan di desa biasanya kerbau, sapi atau ayam beranak pinak dikandangkan di dapur --- kehangatan api dan asap berguna untuk mengusir nyamuk.

Juga biasa dilengkapi dengan lampu teplok, yang menari-nari --- ada silhouette di dinding gribig (baca tepas)

 

Hantu dandang diam termangu di depan tungku --- bentuk hitam, besar, konon banyak orang yang tertatap-muka dengan wajahnya.   Wajah hitam gelap dengan mata merah --- ia tidak menakutkan (maksudnya) ia tersenyum menyeringai. Bertaring.

 

Bentuknya mirip sekali dengan sosok Ondel-ondel Jakarte --- hitam gelap, mata merah, menyeringai --- bergoyang-goyang tanpa kaki !

Fantasi Ondel-ondel dan di malam gelap di dapur --- memang mengundang kengerian, walau pun si hantu kerap menampakkan diri. Menari-nari dengan tidak menjejak bumi !

 

(2)

Ternyata di Inggris pun ada --- jadi Inggris bukan hanya mempunyai kisah  misteri dengan levitasi alat-alat dapur.  Malah lebih seram lagi.

 

Banyak kisah seram di puri atau kastil di Inggris --- terutama karena bangunan sudah berumur dan dengan arsitektur jaman beheula. Jangankan dengan penerangan listrik yang cukup saja --- terpantul bayangan dan silhouette yang membangkitkan bulu roma.

 

Begitulah ada  Rumah tua di Longleat, Wilshire, UK. --- rumah itu tersohor sebagai rumah kuno, memang bukan rahasia rumah semacam itu di Inggris dihuni sejumlah hantu gaib.  Sampai kini pun rumah itu dihuni orang --- mereka sering mengalami ketukan di pintu, tetapi ketika pintu dibuka………..tiada siape juge !

Di dapurnya biasa dijumpai hantu Lady Louise Carteret --- seorang wanita pembunuh berdarah dingin.  Ia membunuh suaminya sendiri, dan menanamnya di lantai dapur.

 

Rahasia hantu itu baru saja terungkap --- karena tengkorak si suami ditemukan di situ (itulah yang selalu terjadi kalau kita menghuni atau membeli rumah, yang sejarahnya tidak semuanya terungkap sebelumnya).

 

(3)

Hantu dapur juga.  Tahun 1966 sejumlah mahasiswa Fakultas Ekonomi dikerahkan untuk memberikan penerangan tentang Iuran Rehabilitasi Daerah (Ireda) dan Ipeda (Iuran Pembangunan Daerah),  memungutnya sekali --- di  tiap Kelurahan atau Desa ditempatkan masing-masing 2 mahasiswa.  Macam-macam kelakuan dan motivasinya.  Lucu-lucu dan mengalami berbagai pengalaman yang menggelikan dan ada juga yang bersifat skandal.  Tetapi tidak kurang yang seram-seram --- karena ditempatkan di rumah yang penuh rahasia dan gelap gulita.  Desa miskin di tahun awal Orde Baru.

 

Pasangan Maman dan Atmadi --- Maman anak Sunda, ganteng tetapi mengalami kesulitan komunikasi.  Dia tidak bisa berbahasa Jawa. Entah giliran desa keberapa, tidak jelas.

 

Nama desanya Gunung Tugel.  Pak Lurah menempatkan kedua mahasiswa itu di rumah isteri mudanya.  Ya wanita cantik tipologi ndeso.  Atmadi tidak tahu kalau Maman sering melakukan “silent operation” di tempat inapnya.

 

Belakangan dia bercerita --- Maman mengendap-ngendap ke dapur karena ada silhouette ibu sedang menjerang sesuatu (memang layanan terkadang tidak henti-henti).

Maman ditunjukkan arah bale-bale bambu  --- ia melumah, minta dipijit.  Sarungnya dipelorotkan.  Dan mulai dipijit.  Terasa tapak tangan yang lembut --- apalagi cara memijitnya khas, menggunakan pangkal tapak tangan ---- tidak terasa ada pijitan jemari.

Gelap gulita --- Maman dibalikkan dengan cara dirangkul oleh “si Ibu”.  Lantas perutnya diurut sampai ke paha-paha.  Lembut dengan pangkal tapak tangan.  Tidak terasa jemari meremas, atau memegang ketat.

Wajah “si ibu” gelap gulita --- hanya di bagian mulutnya tampak memerah luber, seperti cairan sirih (nginang).

Selesai

Tanpa kata-kata dan berkata-kata ( batin Maman, merasakan urutan pada perutnya sangat khas --- mungkin bisa memperbaiki pencernaan, pikir Maman).

 

Belakangan setelah akan alih tugas ke desa lain, baru terungkap, rupanya --- si isteri muda kalau malam dijeput Pak Lurah mengungsi tidur di Kantor Desa.  Di-verifikasi dengan berbagai cerita-cerita seram, bahwa memang Mbah Sumi, emaknya “istri muda” Pak Lurah --- adalah Bidan Desa alias Paraji yang handal.  Sampai sekarang terkadang ia masih mengunjungi para anak-anak yang ia bantu kelahirannya.

Makamnya ia minta di sekitar kuburan ratusan ari-ari, yang selalu dibawa pulang untuk  dilakukan ritual --- dekat pohon nangka di dekat sumur.

Walaupun ia pernah menderita kusta --- dengan korban seluruh jemarinya perotol, tetapi desa tetap menganggapnya paraji yang handal…………..

 

(4)

Dapur dengan tungku yang bermeja, juga kolongnya suka dihuni makhluk gaib yang dinamakan “Kecengit” --- badannya berminyak, pliket, mulutnya lebar monyong --- terkadang ia riil, bukan menakut-nakuti, tetapi suka sekali “mengemut biji mata” --- anak-anak Balita yang tidak mau tidur.

Bapa dan emaknya bercerita begitu agar anaknya lekas tidur. (bersambung Levitasi, gejala hantu yang menerbangkan alat-alat dapur)

[caption id="attachment_92640" align="aligncenter" width="300" caption="Gunung, Gedung Tua, Dapur dan Asap adalah Fantasi manusia tentang Kekuatan Gaib, yang selalu menakutkan."][/caption]

*)Foto ex Internet

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun