Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Prioritas Revolusi kebudayaan [tajuk Ide – 35]

31 Januari 2011   09:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:01 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1296465102404674894

[caption id="attachment_86658" align="aligncenter" width="300" caption="Pohon Sagu sepanjang Pantai, Otot-ku Kuat Sukhoi-ku banyak. Jangan Memble le !"][/caption]

Revolusi adalah Menjebol dan Membangun (Bung Karno).  Kata kamus Great Changes, jadi keadaan Budaya yang mandeg --- bahkan Retrogresif dirombak dengan drastis ke arah Kesadaran yang Progresif.

Untuk Apa ?  Kembali mendapatkan roh suasana bathin Revolusi 1945.  Revolusi Kebudayaan adalah koreksi terhadap penyelewengan yang telah terjadi. Kembali kepada Cita-cita yang dimaktubkan di dalam Preambule Undang-undang Dasar 1945 Amendemen.

Konsekwensi-nya Pelaksanaan Semua Undang-undang harus disesuaikan dengan Konstitusi --- terutama dalam Penegakkan Hukum-nya. Norma Hukum, sejak Hukum Acaranya sampai  Vonis-nya --- hanya satu, Rasa Keadilan  yang identik dengan Pancasila.

Hakim menjadi seorang Penerap Norma Hukum yang konsekwen --- secara transparan dapat dikontrol  oleh Fungsi Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, Etika Kehakiman, bahkan oleh Fungsi Sosial Pers.

Alinea di atas adalah skenario di bidang Hukum.

Apa sikap Revolusioner membangun Budaya Progresif di Bidang Sosial ?

 

  1. Melaksanakan Pancasila dalam kehidupan sosial se-hari-hari.
  2. Pola Hidup Sederhana sejak Presiden sampai Seluruh Rakyat Jelata
  3. Menggunakan Pola Konsumsi yang sederhana dalam bekerja dan prikehidupan se-hari-hari.
  4. Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara untuk tujuan Pendidikan, Kesehatan, dan Hankam --- menjadi prioritas
  5. Fungsi Pertanian untuk Kesempatan Kerja Rakyat Semesta, Ketahanan Pangan dalam kerangka Bahan makanan Alamiah dan Sehat.
  6. Seluruh Kekayaan Alam Konstitusional diproduksi untuk Kemakmuran Rakyat melalui Kebijakan Fiskal yang  adil dan transparan.
  7. Ideologi Pendidikan Nasional adalah Setiap Pribadi Rakyat menjadi Produktif untuk dirinya maupun Masyarakat Umum
  8. Agama dan Keluhuran Kebudayaan Indonesia  untuk membentuk Masyarakat Gemah Ripah Loh Jinawi Tata Tentrem Kerta Raharja.
  9. Fungsi Industrialisasi untuk Kesempatan Kerja Rakyat Semesta --- dengan prinsip Keadilan bagi Investor dan Pekerja.
  10. Lingkungan Hidup dan Alam Semesta adalah identik dengan kehidupan Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.

Ada lagi ? Bagaimana Perumusan langkah-langkah Pelaksanaannya ?  Dikerjakan oleh Fungsi Trias Politika sesuai Konstitusi.

Hakekatnya Cepat, Cekatan dan Cerdas.

Tentunya melalui mekanisme Demokrasi yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.

Revolusi Kebudayaan Indonesia adalah Gerakan Moral dengan Damai dan Semangat Gotong Royong.

Rawe-rawe Rantas --- malang-malang Putung !

Raja Adil Raja disembah --- Raja Lalim Raja disanggah !

Ayo, Selamatkan Indonesia dan Bangunlah Jiwanya - Bangunlah Badannya, Untuk Indonesia Raya..............

Kalau tidak sekarang --- mau kapan lagi ?  Ha !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun