Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Money

Management yang Aktuil-nya Mismanagement [Tajuk Ide – 29}

26 Oktober 2010   04:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:05 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  [caption id="attachment_303270" align="aligncenter" width="300" caption="Bonsai ? Mengapa Budaya Indonesia menjadi Retrogresif ? Seperti mem-bonsai Paradigma Rakyat-ku"][/caption]  Kepintaran dan Kecerdasan adalah dua hal yang berbeda. Orang pintar bisa mencapai gelar Doktor dan Profesor --- tetapi kadar kecerdasan di antara mereka pun saling berbeda-beda; apalagi kalau diukur dalam melaksanakan kompetensinya.

Yang diterima Organisasi, diterima Boss, diterima Atasan, yang diukur dan dirasakan Rakyat --- adalah Performance, adalah Kinerja, adalah Resultante, Hasil kerja..

Atasan Krani adalah Hoof Kantoor, Atasan Sub Seksi adalah Kepala Seksi, Atasan Sekda bisa Bupati, Atasan para Menteri adalah Presiden --- atasan Presiden adalah Rakyat, yang direpresentasikan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat.

Hasil kerja, performance, atau kinerja --- presiden, semua Birokrasi Pemerintahan, semua pejabat Lembaga Negara dan para pegawainya --- semua aparat di Lembaga Legislatif dan pegawainya; semua pejabat Yudikatif dengan karyawannya; semua aparat dan anggota TNI, dari berpangkat tertinggi sampai terendah; aparat dan anggota POLRI dari KAPOLRI sampai petugas polisi lalulintas di pinggir jalan ---- semua mereka itu apakah statusnya PNS-TNI-POLRI , Honorair atau apapun --- Hasil Kerja yang bagaimana pun, mereka tetap dibayar melalui APBN.

Memang mungkin ada pula jasa orang yang bekerja di Organisasi Pemerintahan atau Lembaga itu --- ada dibayar dengan APBD atau bahkan Non Budgeter. Kok bisa ?

Ada banyak jasa pekerja yang dibayar dengan berbagai pungutan resmi maupun pungutan liar. Masih ada Pungli ?

Organisasi dibentuk karena ada perumusan “Untuk Mencapai Tujuan” --- tujuan Indonesia Merdeka ada tercantum dalam Pembukaan dan Undang-undang Dasar 1945 Amenedemen. Jelas tertulis dalam Konstitusi Repbulik Indonesia itu ! Maka ada Organisasi Pemerintahan dan Negara.

Tujuan (Akhir) Republik Indonesia itu merupakan Hak Kemerdekaan Rakyat Indonesia --- Rakyat Indonesia yang berhak itu sekarang berjumlah 238 juta (akan terus meningkat kalau tidak di-manage, pasti tambah merepotkan). Dinamakan saja Tujuan Konstitusi.

Yang menjadi Tujuan (akhir) Presiden dengan Kabinet Indonesia Bersatu II apa ? Itu tadi mencapai dengan nyata Tujuan Konstitusi.

Apa-apa itu ? Lihat di Undang-undang Dasar 1945 Amendemen.

Penjabaran Konstiutsi itu dikerjakan oleh DPR (DPD) sebagai pelaksanaan fungsi Legislasinya membuat Undang-undang--- bisa pula fungsi Ekskutif berinisiatif mengajukan Rangcangan Undang-Undang, untuk bersama-sama membahasnya dengan fungsi legislatif. Untuk itu mereka diberi gaji dan tunjangan. Hasilnya ?  Sistem, Prosedur dan Metode untuk menjalankan Organisasi Pemerintahan dan Ber-Negara di republik ini.

Fungsi Ekskutif membentuk Organisasi-nya, begitu pula fungsi Legislatif dan Yudikatif, serta Lembaga-lembaga Negara yang diatur oleh Konstitusi. Semua ada Organisasinya. Tidak boleh ada Organisasi dibentuk tanpa dasar Undang-undang apalagi tanpa dasar konstitusional.

Indonesia saat ini ribut geger --- performance atau kinerja Presiden  dan Kabinet-nya telah setahun bekerja, sepertinya enggak mantap. Apa ukurannya ?

Ada geger-geger di masyarakat --- konon Negara tidak tampil di sana. Lho ?

Aneh ini Indonesia --- Negaranya tidak selalu 24 jam hadir menyelenggarakan “kehidupan bernegara dan berbangsa “ di Wilayah yang diakui sebagai NKRI.

Kok bisa ya ?

Apa ilmu untuk membentuk dan menjalankan Organisasi ? Itu ilmunya Management --- konon operasinya seperti melakukan kerja seni. Ya, Seni adalah pekerjaan Kecerdasan. Pekerjaan Kreatif adalah pekerjaan   Orang Cerdas.

Orang pintar belum tentu mempunyai kecerdasan untuk mencapai kompentensi di persimpangan lalulintas atau pun, menangkap masalah di Sidang Kabinet --- bahkan menangkap aspirasi rakyat yang kesakitan menjerit-jerit.

Itu Seni aktif cara ber-empati. (lantas jadi Kebijakan dan Tindakan Action !)

Kini Pemerintahan dikatakan Mismanagemnet --- yang gampang-gampang saja, tidak bisa dikerjakan. Umpamanya menjaga rangkaian gerbong kereta api.

Apalagi ? Banyak.

Masa Ibukota Republik Indonesia ini --- Management-nya tidak antisipatif, bahwa riol, parit, got, sungai, kali, situ --- harus fungsional, dan sifat-sifat air yang mengalir dan tergenang ---  bisa di-manage, Alam Nusantara yang telah dikenal sejak nenek moyang --- melecehkan Sumber Daya Manusia : Indonesia. Goblok apa ?

Republik Indonesia dikalahkan oleh hujan tropis yang telah dikenal baik oleh petani di Krawang --- tetapi tidak dikenal oleh para Manager pemerintahan.

Pagi dele sore tempe --- semua persoalan bertumpuk tanpa penyelesaian dengan time-frame. Geger darat tanah Jakarta turun amblas tiap tahun ---- geger ribut. Wasior disapu banjir bandang . Pemerintah bilang anu, LSM dan anu bilang --- karena illegal logging. Yang benarnya apa --- Rakyat pemilik republik ini bingung.

Karena banyak kasus bantah-berbantahan begitu, di Negara ini, jadi lelucon

Sejak tadi malam kita teringat pada Gus Dur --- pagi aparat Kejaksaan bilang begini, malam PLT bilang bukan begitu. Jaman Gus Dur selalu kocak ……. Pagi dele sore tempe !

Rakyat clingak-clinguk --- ini ada apa ? Presiden RI di mana ? Ada yang menjawab, di dalam perjalanan ke Vietnam dan Cina.

Belajarlah, walaupun sampai ke Negeri Cina ! (Rakyat banyak terharu menonton berita lawatan Presiden RI --- cabin pesawat sepi, kurang penumpang. Variable cost sedikit merendah --- Fixed Cost tetap tinggi Mister !).

Tulisan ini ternyata akan panjang. Menurut Management “Untuk mencapai Tujuan Organisasi” --- bukan saja meributkan Struktur. Tetapi perhatikan Fungsi, Operasi-nya dan itu lho Job yang harus di-emban masing-masing pejabat. Sudah okay enggak. Kalau mismanagement atau tujuan melenceng . Kaji itu manusia-manusianya ! (ini ada gegeran PNS melebihi kebutuhan Organisasi yang diperlukan --- bayar pensiun mereka nantinya jadi persoalan, seperti cicilan utang luar negeri dan bunganya. Lho ?)

Ada lagi ?   Yakni, Sistem yang diberlakukan. Orang Indonesia tahunya hanya gaji, tunjangan, fasilitas (termasuk mobil dan rumah mahal). Pejabat dan Birokrat tidak mau tahu itu alat manangement , yang harus dipersiapkan dan dikaji ulang. Sistem !

Kalau harus ada Sistem, pasti harus ada Prosedur dan Metode yang bisa diterapkan (lihat saja berapa kali gonta-ganti Sistem Komputerisasi yang mahal di Bank BUMN --- tidak baik performance-nya. Mahal sekali itu, digonta-ganti, tetapi ratio-servicenya rendah). Di tempat lain ada, banyak --- perhatikan dan amatilah, mahal sekali pembiayaan Sistem, Prosedur dan Metode yang diterapkan di Indonesia --- tetapi “service-ratio dan hasilnya” rendah ---- Mismanagement. Ukurlah bung, performance Sistem-mu.

Jadi yang dialami Indonesia hari ini adalah Mismanagement --- artinya Negeri ini sedang mengalami kesia-sia-an. Rugi melulu resultantenya.

Angka-angka ratio financial, auditing, statistik, BPS, dan hasil survey bisa berbeda-beda.

Rakyat tidak mengerti --- mereka hanya cerdas memakai ke-arifan lokal, “Nrimo ing Pandum” !

Mismanagement --- indikatornya Geger, Gagap dan Gugup --- setiap hari hampa dan sia-sia. Managment Indonesia memanen "Puso" ! (Bersambung)

 

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun