[caption id="attachment_254206" align="aligncenter" width="300" caption="kompas.com"][/caption] ‘America under Attack’ begitu Presiden AS George W. Bush menyadari gedung kembar WTC di New York --- hancur luluh ditabrak dua pesawat komersil AS. Tanggal 11 September 2001 menjadi tragedi yang traumatis bagi rakyat Amerika --- melebihi bingung mereka ketika diserangJepang pada tanggal 7 Desember 1941, ke Pangkalan Angkatan Laut AS Pearl Harbor di pulau Oahu, Hawaii.Serangan itu menghantam 18 Kapal Perang, menghancurkan 200 Pesawat Terbang. . Kapal Perang Arizona rusak berat, West Virginia dan Californiatenggelam, danNevadarusak berat. Sekitar 2.400 jiwa orang Amerika tewas, 1.300 cedra luka-luka, dan 1.000 hilang Kedua insiden itu menyeret Amerika Serikat dalam gelombang perang yang tragis --- serangan Jepang, mendorong untuk keterlibatan AS dalam Perang Dunia II, sebagaimana dinyatakan Presiden Franklin D. Roosevelt, bahwa tanggal 7 Desember 1941 menjadi hal yang sangat memilukan……….. sebaliknya Presiden George W. Bush keliru bersikap dan menyatakan : “………kita kembali mengobarkan Perang Salib “. Lho ? Presiden George W. Bush pantas mengucapkan itu --- karena serangan itu benar-benar jitu menghunjam pada Doktrin Pertahanan Amerika Serikat --- melakukan peperangan di luar wilayah AS, agar Amerika Serikat terhindar dari kerusakan dan menjadi korban …………. Sikap itu mendorong gelombang protes dan tindakan brutal terhadap kaum Muslimin --- Identitas Muslim yang dapat dikenali dari busana dan sikapnya menjadi sasaran kemarahan, dan dilakukan tindakan ‘sweeping’ di mana-mana. Mantan Perdana Menteri Mrgareth Thatcher pun turut pula memberikan komentar, “………..Orang-orang yang meruntuhkan menara-menara itu adalah orang muslim, dan orang muslim harus berdiri tegak dan mengatakan itu bukan cara Islam. Saya belum mendengar cukup kutukan dari para Imam Muslim………” --- diucapkan Thatcher dalam sebuah wawancara dengan The Times of London, koran yang berpengaruh di Inggris. Perdana Menteri Italia Berlusconi mengatakan : “…….Barat harus menaklukkan orang Islam seperti halnya menaklukkan Komunisme………..” . Begitulah semua sekutu Amerika Serkat di Eropa memberikan dorongan ke arah menyudutkan Islam.Bahwa apa pun caranya “ harus memerangi terorisme yang akan memicu pada perang agama atau perang antar- peradaban “.Lho serius nih (?). Sejarah telah mencatat Amerika Serikat dan NATO mengobarkan ‘Operation Infinite Justice”. Pembantu Menteri Pertahanan AS Paul Wolfowitz menegaskan dan bersumpah, “ akan menghabisi Negara-negara yang menjadi sponsor terorisme “ ‘America Under Attack”dijabarkan pada Article 5 dari Piagam Pembentukan NATO --- bahwa, serangan terhadap sebuah Negara anggota dipandang sebagai serangan terhadap seluruh anggota NATO. Presiden Bush kembali menyatakan operasi ke Afghanistan itu adalah suatu ‘crusade’, suatu “ Perang Salib”(apakah memang L’Histoire est Repete ? )--- tanggal 22 September 2001 nama sandi Operasi itu diganti “ Operation Enduring Freedom”.Lho ? Dunia menantikan akhir tragedi Perang Afghanistan itu --- Negeri dan Rakyat Afghanistan adalah Sejarah Peperangan yang tangguh, biarlah dunia menyaksikan datangnya Kemerdekaan Negara dan Rakyat Afghanistan yang sesungguhnya --- Kapan ? Mengapa pula si Pastor Terry Jones --- akan mengobarkan sikap anti peradaban, ia dan masyarakatnya di Florida, Amerika Serikat --- “Membakar Kitab Suci Umat Islam Al Qur’an” --- dalam rangka merayakan bulan September tanggal 11. Mengapa ?Untuk Apa ? Bagaimana Hasil-nya ?Biarkan saja --- Umat Islam cukup menonton saja , sambil Takbir-an :“ Allahu Akbar – Allahu Akbar – Allahu Akbar !!! “ (bahan dari buku Perang Afghanistan, Perang Menegakkan Hegemoni Amerika di Asia Tengah, Z.A. Maulani, Penerbit Dalancang Seta, Jakarta 2002 )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H