Ini kutipan lagi, Sritua menulis "................ Proses akumulasi dan perubahan sosio-ekonomi di negara-negara jajahan dimulai dengan adanya pengaruh ekstern yang datang dari negara-negara kapitalis sebagai penjajah. Pengaruh ekstern ini menjelma dalam bentuk timbulnya sektor ekspor bahan-bahan mentah dalam struktur ekonomi negara-negara penjajah ini yang khusus dimaksud untuk menopang ekspansi di negara-negara penjajah..........."
Hasil ekspor dari Nusantara semuanya untuk ekspansi dan perkembangan perekonomian para Kolonialis --- hanya sekedarnya yang kembali untuk membiayai pemerintahan Hindia Belanda. Itu pun dengan motif untuk memelihara kemampuan faktor produksi, agar produktif. Kalau sekarang para Neo Kolonialis dan Neo Imperialis --- membantu pertumbuhan dan perkembangan perekonomian , agar Indonesia mempunyai daya beli --- namanya juga Pasaran besar dan potensial. Hari ini penduduknya 235 juta. Memerlukan macam-macam produk --- dari jarum jahit sampai kapal perang !
Horee Indonesia tetap survive. Lho ?
Apa iya itu yang menjadi Visi dan Misi para Perintis Kemerdekaan dan Bapak Republik serta Para Pendiri Republik Indonesia ? Lupa-lupa ingat, kata Band dan fans-nya. Huh !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H