Mohon tunggu...
Sigith Prabowo
Sigith Prabowo Mohon Tunggu... -

i'm the master of my fate, and i'm the captain of my life [Nelson Mandela]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wedhus Rina dan Kenyataan Baru yang Mengejutkan

21 Februari 2011   03:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:25 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

seperti biasanya, para pandawa selalu berkumpul di pojokan kelas bergosip yang tidak jelas setelah pulang sekolah. bukannya pulang ke rumah, tetapi seperti biasa mereka memilih untuk berkumpul dahulu. kalau tidak merencanakan mengerjai unyil, pastilah ada ada gosip baru yang digosipkan oleh mereka. dan kali ini mereka lebih memilih bergosip daripada merencanakan sesuatu untuk unyil.

saat sedang asyik bergosip, tiba-tiba paman dori datang ke kelas mereka. tidak perlu heran mengapa paman dori bisa tau para pandawa masih di kelas, karena paman dori hafal dengan kebiasaan para pandawa ini.

"eh, anak-anak. kalian bisa membantu bapak tidak?" paman dori tiba-tiba datang dengan panik

gelagapan dengan paman dori yang datang tiba-tiba, lalu hendra  menjawab "ada apa paman? apa yang bisa kami bantu?"

"begini, kalian musti tau tentang si Rina, artis papan atas yang datang untuk syuting di sini" lanjut paman dori

"iya, kami tau. lalu kenapa paman? ada apa dengan dia?" ngashim menambahi.

"begini ceritanya...." lalu paman dori menceritakan kejadian yang menimpanya.

ternyata Rina yang baru saja menginjakkan kaki nya di desa chentingsari sudah membuat rusuh dan menimbulkan masalah.

sore itu, sehari setelah rina menginjakkan kaki nya di desa ini, paman dori mendengar sebuah keanehan dari kandang kambing nya yang masih bersebelahan dengan kandang kambingnya. ternyata dia memergoki rina mengerjai kambingnya. kambing-kambing paman dori dirias bak seorang artis. saat pamandori memergokinya rina hanya membalas dengan santai

"tenang aja paman, nanti wedhusnya diajak main film sekalian"

paman dori hanya bisa terdiam mendengar hal itu. lalu usut punya usut lagi, pagi harinya malah ayam milik pak kepsek yula yang jadi korban. bulu-bulu nya dicabuti sehingga menjadi gundul seperti kepalanya hendra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun