Mohon tunggu...
Sigith Prabowo
Sigith Prabowo Mohon Tunggu... -

i'm the master of my fate, and i'm the captain of my life [Nelson Mandela]

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tetap Tertawa dalam Keterbatasan [1000burungkertas]

15 Februari 2011   10:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:35 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_90890" align="aligncenter" width="150" caption="anak-anak StudioBiru beserta Dewi dan Mb Umi"][/caption] pagi hari masih menjelang di jogja. selimut dingin masih menyelimuti kota yang tertutup mendung. hari itu adalah bertepatan dengan hari kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW. dan saya beserta lima orang lainnya bersiap berangkat menuju studio biru. tujuan kami kali ini adalah mengajak dua orang teman yang ingin melihat langsung studio biru. maka dibuatlah sebuah janji untuk bertemu di POM Bensin Adi Sutjipto. saya beserta mas Aziz safa dan istri berangkat duluan ke studio biru. dikarenakan di sana ternyata kami sudah ditunggu oleh mas Rendra, selaku orang yang membantu anak-anak di sana untuk belajar. sedangkan Ngashim sendiri menunggu dua orang teman yang ingin melihat studio biru tersebut. setelah menempuh perjalanan kurang dari 30 menit serta jalan yang menanjak menuju studio biru yang memang berada di atas bukit, maka sampailah saya dan mas Aziz beserta istri di studio biru. sesampai di sana kami disambut oleh keceriaan anak-anak yang sedang bermain bersama-sama. sebuah sambutan hangat di pagi yang segar menumbuhkan sebuah sensasi tersendiri. terlebih kala anak-anak di studio biru menyalami kami satu persatu. walau teman-teman canting sudah beberapa kali ke sana, tetapi mereka selalu saja memperlakukan kami layaknya tamu kehormatan. betapa sangat bangga saya dengan anak-anak yang menakjubkan tersebut. selang berapa lama kami ngobrol dengan mas rendra, Ngashim beserta Dewi dan suami sampai di sana juga. sebuah semburat wajah berbinar saat memasuki sanggar yang memang hanya beralaskan tanah dan berdindingkan anyaman bambu. sebuah ketakjuban terpancar dari wajah dua teman yang baru datang tersebut. takjub melihat semangat anak-anak di sana untuk tetap menikmati setiap detik kehidupan mereka dengan tawa, walau keterbatasan melingkupi mereka. setelah ngobrol sebentar, dewi berinisiatif mengajak anak-anak yang berada di sanggar untuk bermain dan bercerita. bermodalkan minat yang tinggi pada anak-anak serta kepribadian yang supel, dewi berhasil menarik perhatian anak-anak yang dari tadi cuma bermain ngalor-ngidul tidak jelas. dengan beberapa buah buku cerita yang sengaja dibawa dari jogja, dewi mengajak anak-anak di sana untuk membaca. mendongeng sambil belajar bahasa inggris lebih tepatnya. selain itu, dewi juga mengajak anak-anak cewek di sana untuk bermain lompat tali. sedangkan para pria bermain sepakbola bersama mas aziz dan Ngashim di luar sanggar. tidak berasa waktu beranjak siang. pagi yang sejuk berubah menjadi siang yang cukup panas, walau tidak terik. sudah saatnya bagi anak-anak untuk kembali ke rumah masing-masing untuk makan siang dan melakukan kegiatan lainnya di rumah masing-masing. akan tetapi, sebelum pulang, dewi membagikan paketan kecil untuk anak-anak di sanggar, yang berupa coklat, permen dan alat tulis seraya ebrpesan untuk rajin belajar selalu. dan sebagai balasannya, anak-anak di sanggar menyanyikan lagu terima kasih untuk kita semua. betapa sebuah perjalanan dan pengalaman menyenangkan bersama mereka. sebuah kekaguman dari keinginan pantang menyerah anak-anak di sebuah tempat yang serba terbatas dalam banyak hal. keinginan untuk maju dan tidak mau tertinggal walau berada dalam keterbatasan. salut untuk kalian semua teman-teman kecilku....

1297764541835078130
1297764541835078130
12977645951730681043
12977645951730681043
1297764680447121899
1297764680447121899

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun