Mohon tunggu...
Sigith Prabowo
Sigith Prabowo Mohon Tunggu... -

i'm the master of my fate, and i'm the captain of my life [Nelson Mandela]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Balada Chentingsari] Datangnya Dua Murid Baru

26 Juli 2011   07:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:22 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"anak-anak sekalian, hari ini kalian kedatangan teman baru. mereka semua pindahan dari kota. karena merasa di kota sudah sumpek ra nggenah." pak kepsek menjelaskan sambil ngelus-ngelus kumisnya yang sebenarnya tidak ada.

"ayo perkenalkan diri kalian anak-anak" bu guru mesha berkata pada dua makhluk kecil disampingnya.

sang gadis pertama kalinya mendapat giliran untuk memperkenalkan diri. dengan masih suka tersenyum senyum dia memperkanalkan dirinya kepada teman-temannya yang baru.

"teman-teman, perkenalkan nama saya mutiara. kalian bisa memanggil saya muti. mungkin terdengar sedikit berlebihan, tapi memang saya berkilauan seperti mutiara di lautan" muti memulai perkenalannya

"di desa ini saya sementara tinggal di tempat paman dori yang masih ada hubungan saudara jauh dekat Rp.5000 dengan ibu yang masih tinggal di kota" lanjut muti

mendengar itu, para pandawa langsung diam termangu dan terpaku memandangi gadis kecil berjilbab tersebut. hanya unyil dan ika yang terlihat sewot dengan hal ini. sepertinya mereka mendapat saingan.

"wah, iki bocah negjak rame ka..." unyil berkata pada ika

"ho oh nyil....bisa-bisa para pandawa ndak mau main lagi sama kita gara-gara dia" ika menambahkan

lalu setelah muti memperkenalkan dirinya, dedi dengan mantab memperkenalkan dirinnya juga kepada teman-teman barunya. sebelum dedi sempat memperkanalkan dirinya, para pandawa sudah ribut duluan berbisik-bisik.

"eh, kok bocah kui kok mirip sama si carolina ya? mulai dari style sampe gaya jalannya mirip yo?" gugun mengomentari.

"ho oh...mirip tenan. jangan-jangan masih ad hubungan mereka?" sambung ngashim dan mulai lah anak-anak ribut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun