Aku ingin berbagi cerita tentang diriku yang bergaul dengan orang diusia lebih tua dariku.
Kita di fitrah kan sejak lahir sebagai makhluk sosial yang selalu membutuhkan satu dengan yang lainnya. Hal ini memang tidak dapat dipungkiri, sejak lahir saja kita membutuhkan seorang dokter untuk menjalani persalinan ibu kita untuk melahirkan kita. Dari belajar kira berjalan sampai beranjak dewasa, kita selalu memerlukan orang lain untuk kita terus tumbuh dan hidup
Tentang sosial, aku memiliki karakter yang sangat mudah bergaul dan beradaptasi dengan orang baru. Caraku berkomunikasi dengan orang yang sebaya dan lebih tua juga melekat pada diriku yang sangat mudah diaplikasikan. Mungkin sejak kecil hingga dewasa aku dididik mandiri oleh orang tuaku. Dibiarkan untuk berkenalan dengan siapapun dan bebas menimba ilmu apapun.
Oleh karena itu hingga saat ini, kebiasaan sejak kecil terus melekat. Temanku tidak hanya di satu tempat saja, ada banyak di beberapa kota. Mungkin saja aku yang suka kesana kemari tanpa tujuan dan hanya ingin mencoba hal-hal baru
Mayoritas, aku memilih & memiliki teman yang lebih tua dariku. Mengapa demikian?
Karena keuntungan dari mereka yang jauh lebih tua dariku adalah mengarahkan ku pada hal-hal positif. Memberi rem bila aku berjalan terlalu kencang dan tanpa arah, mendorongku untuk terus maju tanpa menjatuhkan. Selain itu, aku selalu diberi kemudahan bila sedang susah. Seperti mereka biasa men traktir makanan, memberi pekerjaan, memberi ilmu dan pengalaman serta hal-hal kecil lainnya.
Aku sangat menghindari gengsi dan sifat iri pada temanku, saat ini umurku belasan tahun. Nyata, bila aku bercerita pada teman yang sebaya mereka tidak ingin kalah. Gengsinya sangat tinggi dan gaya bicaranya juga aku tidak suka. Labil dan menjatuhkan.
Oleh karena itu, aku ingin mempertahankan dan memperbanyak pengalaman dikala muda. Dengan berbaur mereka yang usianya lebih tua dariku, adalah hal positif yang akan aku temui. Bila aku ingin mencurahkan masalahku, mereka akan mengarahkan dan memberi solusi dengan logis dan baik. Jadi, bagaimana jika dengan kalian? Silahkan komentar dibawah.
Hei, ini hanya sudut pandang ki. Bila berbeda dengan sudut pandang mu, kita tidak perlu saling menyudutkan. Hanya komentar saja di bawah ya :)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI