Mohon tunggu...
MUZDALIFAH ARROBBY UINJKT
MUZDALIFAH ARROBBY UINJKT Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Syarif Hidayatullah

Jurnalistik (11220511000034)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gerakan Pembaharuan Islam di Indonesia: Membangun Islam yang Toleran dan Inklusif

17 Desember 2023   15:09 Diperbarui: 17 Desember 2023   15:26 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembaharuan Islam di Indonesia merupakan gerakan yang bertujuan untuk mengembalikan keaslian ajaran Islam serta menyesuaikannya dengan konteks sosial dan budaya Indonesia. Gerakan ini telah berperan penting dalam mengubah wajah Islam di Indonesia, menjadikannya lebih toleran, inklusif, dan terbuka terhadap perubahan zaman.

Gerakan pembaharuan Islam di Indonesia dimulai pada abad ke-19, ketika para intelektual dan ulama mulai menyadari pentingnya menghadapi tantangan sosial dan budaya yang berkembang di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk. Mereka merasa perlunya sebuah gerakan yang dapat mengatasi ketertinggalan masyarakat Muslim Indonesia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menjaga keutuhan ajaran Islam dalam menghadapi perubahan zaman.

  • Salah satu tokoh penting dalam gerakan pembaharuan Islam di Indonesia adalah Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah pada tahun 1912. Muhammadiyah menjadi salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia yang mendorong modernisasi dan kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan. Gerakan ini menekankan pada pentingnya pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial bagi umat Islam.
  • Selain Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) juga merupakan organisasi Islam yang berperan dalam gerakan pembaharuan Islam di Indonesia. NU didirikan pada tahun 1926 oleh Kiai Hasyim Asy'ari. NU memiliki pendekatan yang lebih tradisional dalam menyebarkan ajaran Islam, namun tetap mengakomodasi perubahan sosial dan budaya. NU juga berperan dalam mempromosikan Islam yang moderat dan toleran.
  • Selain Muhammadiyah dan NU ada Gerakan Liberal Islam, yang muncul pada tahun 1990-an, menawarkan perspektif yang lebih progresif dalam interpretasi ajaran Islam. Gerakan ini menekankan pentingnya konteks sosial, historis, dan budaya dalam memahami ajaran Islam. Mereka berpendapat bahwa Islam harus bersifat inklusif, melindungi hak asasi manusia, mempromosikan kesetaraan gender, dan mendukung demokrasi. Gerakan Liberal Islam juga mengadvokasi pemisahan agama dari negara, dengan tujuan memastikan kebebasan beragama bagi semua warga negara.

Gerakan pembaharuan Islam di Indonesia terus berkembang seiring dengan perubahan zaman. Para tokoh dan pemikir Islam terus berupaya mengembangkan pemahaman yang inklusif, menjaga keutuhan ajaran Islam, dan menghadapi berbagai tantangan sosial dan budaya. Gerakan ini juga melibatkan partisipasi aktif dari umat Islam Indonesia dalam memperkuat kehidupan beragama yang lebih baik.

Pentingnya menjaga integritas dan menghindari plagiarisme dalam penulisan tentang gerakan pembaharuan Islam di Indonesia sangatlah penting. Dengan begitu, kita dapat menghormati karya orang lain dan mendorong pengembangan pemikiran yang orisinal dan kreatif dalam menghadapi tantangan zaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun