Mohon tunggu...
Muzayyin Ahyar
Muzayyin Ahyar Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

great people never do different things but they do things differently

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kehadiran Islam Liberal

22 Oktober 2011   23:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:37 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

KEHADIRAN ISLAM LIBERAL

Kehadiran islam liberal untuk mendukung bagaimana negara bangsa pancasila dan UUD itu tetap menjadi rujukan seluruh warga indonesia (sebagai warga bernegara) dengan basis argumen argumen keagamaan islam, oleh karena itu Jaringan Islam liberal ingin meletakkan keislaman didalam bingkai negara bangsa indonesia, dan tidak bergerak diluar orbit itu. Dan karena itu pula jaringan Islam liberal suka memberikan penafsiran penafsiran ulang terhadap tafsir tafsir yang dikeluarkan oleh sebagian para mufassir. Yang harus difahami jadi adalah jaringan Islam liberal menafsirkan qur’an bukan mengganti quran, karena rujukannya pun sama, dan juga menggunakan kaidah kaidah penafsiran yang tetap dianut oleh sebagian besar ulama ulama terdahulu.

Kata liberal dalam jaringan Islam liberal berarti liberasi, yaitu untuk mengadvokasi kelompok kelompok yang tertindas, bukan membuat kelompok sendiri dan kemudian menjadi eksklusif diluar kelompok kelompok islam lainnya. Jaringan Islam liberal bukan merupakan organisasi masa, tetapi merupakan sebuah jaringan, karena itu kata liberal dalam jaringan Islam liberal yaitu sebagai aksentuasi, penekanan terhadap visi keislaman yang dikembangkan oleh jaringan Islam liberal, yaitu visi pembebasan terhadap kelompok kelompok yang tertindas.

Didalam jaringan Islam liberal cara pandang terhadap agama sangat beragam, bukan hanya cara pandang barat terhadap islam tetapi bervarian cara pandang terhadap segi keislaman. Salah satu kehadiran islam liberal itu untuk menjaga otonomi individu didalam menafsirkan agama, jangan sampai agama itu hanya dimiliki oleh para aparatur agama tetapi bagaimana agama itu menjadi milik rakyat secara keseluruhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun