Bismillah... Jogjakarta - Aktifitas menulis menurut kaca mata penulis pribadi ialah gerakan dari kinerja otak kanan yang bersifat Spontan, Langung dan BEBAS. Secara alami kebiasaan orang sebagian besar di pengaruhi dari Baik dan Buruk dari kebiasaan yang di kerjakannya, analogi seperti ini juga berlaku juga dalam dunia Menulis. Yakni korelasi dari kebiasaan apa yang dibaca dan di dengarkan yang kemudian di tuangkan dalam ide, gagasan dan pemikiran dalam menulis, begitu juga dengan bobot kualitas tulisan juga di perngaruhi dari besar atau kecilnya sumber informasi yang di dapatkan dari membaca dan mendengarkan. Penulis meyakin bahwa sebagian besar orang menulis ialah buah tangan dari otak kanan yang berkerja mengeluarkan Ide dan pemikiran, dimana kemampuan otak yang berfungsi sebagai protokol menyaring ragam sumber yang di ketahui dari cara membaca dan mendengarkan. Sesaat tugas otak kanan selesai menjankan fungsi dan kinerjanya dalam mencatat atau menulis sesuatu, tugas berikutnya ialah menetukan timing otak kiri berkerja mengevaluasi, mereview dan mengedit dari isi tulisan. Tujuan nya ialah sebagai bentuk langkah mengukur isi dari tulisan untuk menilai dari kemempuan diri sendiri akan tulisan untuk layak atau belum nya untuk di public. Mengulang kata Kebiasaan penulis teringat sebuah hadist :
Barang siapa yang membuat kebiasaan(sunnah) yang dalam ISLAM" dan juga Hadist Barang siapa yang membuat kebiasaan (sunnah) yang buruk dalam Islam.(HR.Mulim)
Hadist diatas menjelaskan bahwa As-sunnah adalah segal sesuatu yang sudah ditetapkan dari Rasullullah dalam semua permsalahkan Agama, aqidah, ahlak, Amal perbuatan atapun Etika sesama manusia. Belajar mengambil intisari dari hadist diatas yakni tentang kebiasaan seseorang merupakan tolok ukur baik buruk atau tidak kualitas nya tergantung dari kebiasaan. Meminjam ungkapan buku yang penulis pernah baca mengatakan :
Baik dan Buruk Sesuatu berawal dari Kebiasaan...
Pointnya ialah ... Menulis merupakan aktiftias buah dari kinerja otak kanan yang di sinergikan secara optimal oleh otak kiri, dimana di pengaruhi oleh besar kecilnya proporsi dari aktiftas membaca dan mendengarkan. Semakin banyak hal yang di bacaan akan mempengaruhi kosa kata vocabulary dalam ingatan visual memory, dan mendengarkan sebagai alat daya rekam gelombang memory dari apa yang di dengarkan. Jadi kesimpulannya setiap kita menyelesaikan satu sebuah tulisan, ada baiknya meluangkan waktu untuk membaca dan mereview ulang tulisan itu sendiri. Cara seperti ini sering di lakukan oleh para Ulama, dalam sebuah ungkapan seorang Ulama Al-Qadhi Abdurrahman Al-Baisani mengatakan :
Sungguh aku melihat bahwa seorang Menulis sebuah buku pada hari ini, maka esok hari akan berkata ANDAI kalimat ini di ubah pasti akan lebih BAIK, bila kalimat ini diberi tambahan Pasti akan terlihat BAGUS. Andai kalimat ini di hilangkan pasti akan lebih Utama, Andai kalimat ini di UTAMAKAN pasti akan lebih INDAH
Ungkapan diatas merupakan ungkapan yang hemat penulis sangat indah, dimana isi pesan dari diatas mengatakan bahwa inilah bukti manusia pasti memiliki kekurangan. Pada titik akhirnya ialah kemampuan seseorang penulis tidak terbatas hanya menyelesaikan tulisan namun dengan terus menerus membaca, memahami dam nela'ah ulang disetiap tulisan ialah hal keharusan guna mendapatkan kualitas tulisan yang terus lebih baik. Abdullah Al Muzammi Jogjakarta 22 September 2014[at] Kotagede Baca artikel Menarik dan Motivator... Bagaimana Menemukan Ide Pokok Bacaan Bagaimaina menetukan Kualitas Tulisan Kunci Memulai Usaha Tips Ampuh Sukses Menulis Online Melihat - Menilai Kelebihan dan Kekurangan Diri Melangkah Menjadi Pebisnis atau Praktisi Bisnis Online, Yang Mendasari KEGAGALAN Empat Point Kegaluan Di Usia Diri Merasa Dewasa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H