***
Dengan segala inovasi yang dihadirkan, penelitian Jianzeng Chen dan Ningning Chen telah menunjukkan potensi besar dalam mengembangkan sistem pengenalan ekspresi wajah yang lebih akurat dan stabil. Penggunaan mekanisme atensi terbalik, modul GCCA, serta kombinasi fungsi kerugian yang baru memberikan peningkatan signifikan dalam pengenalan emosi. Meskipun hasilnya sudah sangat baik, terutama dengan akurasi 98,66% pada dataset CK+, tantangan tetap ada, terutama untuk lingkungan dunia nyata yang lebih beragam. Peningkatan akurasi pada dataset FER2013 menjadi indikator bahwa sistem ini mampu bersaing dengan metode lain, meskipun masih ada ruang untuk perbaikan di lingkungan yang tidak terkendali.
Ke depan, peneliti dapat memperluas cakupan penelitian ini dengan menggunakan dataset yang lebih beragam dan mencerminkan kondisi dunia nyata. Dengan pengembangan lebih lanjut, sistem ini berpotensi besar untuk diadopsi dalam berbagai aplikasi, mulai dari interaksi manusia-komputer, layanan medis, hingga keamanan publik. Penelitian ini membuktikan bahwa teknologi deep learning dalam pengenalan ekspresi wajah bukan lagi konsep masa depan, melainkan solusi nyata yang bisa diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan sehari-hari.
Referensi
Chen, J., & Chen, N. (2024). A framework for facial expression recognition combining contextual information and attention mechanism. Journal of Information Processing Systems, 20(4), 535-549.
https://doi.org/10.3745/JIPS.01.0107
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H