Mohon tunggu...
Muzakki Ahmad F
Muzakki Ahmad F Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

bisnis online, travel and fotograph

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Moral Bermasyarakat dalam Dasar Sila-Sila Pancasila

1 Oktober 2024   22:50 Diperbarui: 2 Oktober 2024   00:59 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pancasila dilambangkan dengan Garuda, jenis burung yang dikenal melalui mitologi kuno dalam sejarah Nusantara. Garuda digunakan sebagai Lambang Negara untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat. Burung Garuda Pancasila memiliki bulu dengan warna emas yang melambangkan keagungan dan kejayaan. 

Dinukil dari Spiritualisme Pancasila (2018) karya Fokky Fuad Wasitaatmadja, adapun paruh, sayap, ekor, dan cakar Burung Garuda Pancasila bisa dimaknai sebagai simbol kekuatan dan tenaga pembangunan. Pancasila yang secara resmi dikemukakan oleh presiden pertama Indonesia Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945, dikenal sebagai dasar negara Indonesia ini umumnya juga memiliki fungsi lain sebagai pedoman untuk warga negara Indonesia dalam berkehidupan di negara yang memiliki berbagai macam kebudayaan ini. 

Pada umumnya suatu negara sudah dapat dipastikan paling tidak memiliki satu pedoman hidup yang difungsikan sebagai pandangan hidup warga negara dari suatu negara itu. Begitu pula dengan kehidupan bernegara di Negara Indonesia. Pedoman hidup yang dimiliki oleh rakyat negara yang dulunya dikenal dengan Nusantara ini berupa dasar negara mereka sendiri yang tidak lain tidak bukan adalah Pancasila. 

Dalam Pancasila dimuat lima dasar tata cara kehidupan berbangsa serta bernegara di Indonesia untuk para warga negara ini. Dasar-dasar tersebut memiliki lima inti dalam berbagai segi serta dibuat menjadi sebuah urutan agar warga benar-benar dapat melaksanakan pedoman tersebut secara urut, kelima segi itu adalah segi pertama mengenai agama, segi kedua mengenai kemanusiaan, segi ketiga mengenai persatuan dan kesatuan, segi keempat mengenai kebersamaan, dan yang terakhir segi kelima mengenai keadilan.

          Fungsi Pancasila Bagi Negara Indonesia. Tak hanya sebagai dasar negara saja karena kedudukannya, tetapi Pancasila juga memiliki banyak fungsi lainnya bagi negara Indonesia. Berikut fungsi-fungsi lain Pancasila bagi bangsa Indonesia :

  • Dasar negara serta ideologi bangsa Indonesia.
  • Pedoman serta pandangan hidup berbangsa Indonesia.
  • Wujud jiwa bangsa Indonesia.
  • Menjadi sumber dari segala sumber hukum yang dibuat dan berlaku di Indonesia.
  • Wujud cita-cita, harapan, dan tujuan bangsa Indonesia.
  • Ajaran dalam berbagai aspek untuk bangsa Indonesia.
  • Cerminan jati diri bangsa Indonesia.
  • Bentuk perjanjian luhur antar kebudayaan bangsa Indonesia.

          Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang penuh dengan kandungan nilai-nilai moral. Nilai-nilai Pancasila ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari aspek agama, politik, hukum, hingga ekonomi. Untuk itu, Pancasila bukan sekadar simbol atau kalimat-kalimat yang harus dihafalkan. Pancasila harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari hari sejak dini. Dalam artikel ini akan kita ulas secara rinci penjelasan nilai-nilai Pancasila dari sila pertama hingga sila kelima beserta contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari.

  • Nilai-nilai Pancasila: Ketuhanan Yang Maha Esa.

Nilai-nilai Pancasila yang pertama adalah pada sila ke-1 yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Sebagai warga Indonesia, maka harus percaya dan bertakwa kepada Tuhan. Warga Indonesia boleh menganut agama dan aliran kepercayaan sesuai aturan. 

Berikut ini beberapa contoh pengamalan nilai-nilai Pancasila sila ke-1: Saling bertoleransi antar umat beragama, baik kepada teman, saudara, maupun tetangga. Mengajari anak untuk beribadah kepada Tuhan sejak kecil. Tidak memaksa orang lain menganut agama tertentu. Hidup rukun antar umat beragama dan tidak mengganggu ibadah mereka.

Penerapan isi sila pertama di lingkungan rumah, antara lain :

Selalu meyakini pernyataan bahwa Tuhan Yang Maha Esa itu ada dan selalu mengawasi semua perbuatan kita di rumah.

Senantiasa bersikap jujur serta berbicara apa adanya dengan orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun