Aceh, 16 Maret 2024, Bulan Ramadhan tahun ini telah menjadi momen yang tak terlupakan bagi kelompok Seulanga Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Batch-4 Universitas Syiah Kuala (USK). Mereka tidak hanya menjalani ibadah puasa dengan penuh kesungguhan, tetapi juga menjelajahi keindahan Aceh sambil memperdalam pengetahuan mereka melalui kegiatan Modul Nusantara.
Kegiatan ini dimulai ketika para peserta bersiap-siap untuk mengeksplorasi destinasi Aceh. Dengan semangat yang berkobar, di bulan suci Ramadan dengan tekad kuat untuk menjalankan ibadah sebaik mungkin di tengah-tengah perjalanan mereka.
Kunjungan di awali ke Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Apung yang merupakan saksi bisu akan tsunami dahsyat yang menerjang Aceh. Sebuah kapal dengan panjang 63 meter dan berat 2.600 ton yang terseret oleh gelombang tsunami hingga 5 kilometer dari pantai pelabuhan Ulee Lheue hingga ke pusat kota Banda Aceh, saat ini kapal berlokasi di Desa Punge blang Cut, Banda Aceh. "Kapal ini yang beratnya 2.600 ton bisa terbawa dengan mudahnya oleh gelombang apalagi kita yang hanya 40-70 kg, betapa tidak ada apa apanya kita pada saat itu" Ujar Kak Lina pemandu PLTD Apung.
"masya allah sekali ya kapal yang begitu besarnya bisa sampai ke tengah tengah kota, tidak terbayang bagaimana ketinggian gelombang tsunami pada saat itu" Ujar Ahlulfatrah dari Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Destinasi selanjutnya Museum Aceh sebuah museum Etnografi dari suku asli yang mendiami Tanah Aceh. Setelah kunjungan ke PLTD Apung dan Museum Aceh para Mahasiswa tidak lupa untuk menjalankan Sholat Zuhur di Masjid Raya Baiturrahman.
Tidak hanya menjelajahi tempat-tempat wisata terkenal seperti PLTD Apung, Museum Aceh yang kaya akan sejarah dan kebudayaan, serta Masjid Raya Baiturrahman yang megah, para mahasiswa PMM4 USK juga menyinggahi tempat-tempat penuh makna seperti Museum Tsunami Aceh, yang mengingatkan akan perjuangan dan ketahanan Aceh pasca-bencana.
Namun, tantangan sebenarnya datang ketika mereka harus berpuasa di tengah-tengah perjalanan. Dengan semangat kebersamaan dan dukungan satu sama lain, mereka melanjutkan perjalanannya ke pantai Ulee Lheue untuk menikmati indahnya Matahari terbenam, meski tengah berjuang dengan rasa lapar dan dahaga.
Setelah menikmati matahari terbenam para mahasiswa melanjutkan perjalanannya ke Blang Padang untuk berbuka puasa bersama dan ini menjadi momen puncak dari kegiatan mereka. Di tengah pepohonan yang sejuk, peserta merasakan kebersamaan yang tak terlupakan. Mereka berbagi cerita, dan doa bersama, memperkuat ikatan mereka satu sama lain seiring berjalannya bulan suci Ramadan.
Kegiatan Modul Nusantara Seulanga ini didukung oleh dua Liaison Officers Mahasiswa USK, yaitu Muhammad Rizki Rahmadani dan Syarifah Fathimah Azzahra.
Sebagai akhir dari kegiatan ini, mahasiswa PMM4 USK mendapatkan pengalaman yang tak ternilai. Mereka membawa pulang bukan hanya kenangan indah, tetapi juga semangat untuk terus memperdalam pemahaman akan nilai-nilai kebersamaan, ketahanan, dan spiritualitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H