Mohon tunggu...
Siti Muzzayana
Siti Muzzayana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content writer

🎓Teknik Geomatika UGM 2012, 📧 siti.muzzayana@mail.ugm.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Money

Mengapa Pemerintah Perlu Mencanangkan 'Hari Pasar Rakyat Nasional'

27 Januari 2017   20:37 Diperbarui: 27 Januari 2017   20:44 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga berbelanja berbagai kebutuhan pokok dan bumbu di pasar tradisional, Peunayong, Banda Aceh (sumber : www.antara.com)

Menurut website resminya, Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh berbagai e-commerce di Indonesia dengan dukungan dari berbagai mitra kerjasama, seperti pelaku industri telekomunikasi, perbankan, logistik hingga media. Kampanye Harbolnas ini ditujukan untuk mengedukasi masyarakat tentang kemudahan belanja online aman dan nyamanserta tawaran diskon yang sangat menarik menjadi prioritas saat berbelanja online. Tidak hanya itu, juga memiliki misi untuk memajukan e-commerce di Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan internet yang cukup tinggi.

Pengguna internet di Indonesia, memang cukup tinggi. Seperti dilansir dari penelitian yang dilakukan oleh organisasi we are social pada 2014, ada lebih dari 72 juta pengguna internet di Indonesia. Hal itu tentu saja menjadi sasaran yang empuk untuk bisnis e-commerce.

Pengguna Internet di Indonesia tahun 2014 (sumber : www.wearesocial.com)
Pengguna Internet di Indonesia tahun 2014 (sumber : www.wearesocial.com)
Kampanye Harbolnas dimulai sejak tahun 2012. Saat itu, hanya ada tujuh e-commerce sebagai partisipan awal. Seiring berjalannya waktu dari tahun ke tahun jumlah partisipan pun naik, tak tanggung - tanggung sebanyak 140 e-commerce di tahun 2015 ikut kampanye Harbolnas. Total transaksi dari Harbolnas juga tidak sedikit, pada tahun 2015 bahkan mencapai nilai 2,1 triliun (data Nielsen).

Kesuksesan kampanye Harbolnas adalah berkat dukungan dari berbagai pihak yang mengusungnya, yaitu pelaku industri telekomunikasi, perbankan, logistik hingga media. Melihat kesuksesan tersebut, alangkah baiknya jika juga dicanangkan Hari Pasar Rakyat Nasional yang mempunyai misi yang sama : sama – sama memajukan perdagangan. Namun bedanya ada di letak ‘medannya’.

Mengapa perlu dicanangkan Hari Pasar Rakyat Nasional? Sebelum membahasnya lebih lanjut, saya akan terlebih dahulu membahas mengenai berbagai permasalahan yang ada di pasar rakyat sehingga perlu adanya dicanangkan Hari Pasar Rakyat Nasional.

Permasalahan Pasar Rakyat

Menurut data dari Nielsen, penurunan jumlah pasar rakyat Indonesia sangat signifikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2007 ada 13.550 pasar rakyat, hingga pada tahun 2015 hanya tersisa 9.559 pasar rakyat. Penurunan jumlah pasar rakyat terjadi akibat beberapa faktor, salah satunya karena kebakaran pasar. Bahkan ada 283 kasus kebakaran pasar rakyat yang terjadi selama tahun 2015.

Selain tentang penurunan jumlah, perbandingan pertumbuhan pasar rakyat vs pasar modern pun sangat memprihatinkan. Tahun 2014, pasar modern mengalami pertumbuhan 31,4% sedangkan pasar rakyat-8,1%.

Fakta tentang Pasar Rakyat (sumber : www.danamon.com)
Fakta tentang Pasar Rakyat (sumber : www.danamon.com)
Ditambah lagi, masalah persaingan antar pasar modern dan pasar rakyat. Persaingan yang terjadi diantara pasar modern dan pasar rakyat adalah sebuah bentuk persaingan global. Pasar modern merupakan jaringan perusahaan – perusahaan asing yang bermodal besar dan berskala global. Tentu saja, bentuk persaingan ini bukan lagi persaingan lokal.

Padahal, berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan (Kemendag), 12,5% atau 30 juta penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai pedagang di pasar rakyat. Yang artinya banyak masyarakat kecil yang menggantungkan hidup di pasar rakyat.

Tak hanya dihadapkan permasalahan klasik yang serius tentang persaingan vs pasar modern, pasar rakyat juga memiliki banyak kekurangan dari segi fisik bangunan pasar serta kebersihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun