Dalam rangka peringatan sepuluh tahun tragedi 9/11 WTC, pemerintah negeri adidaya melakukan seremoni 'melow-alay': pura-pura menjadi korban paling teraniaya sedunia. Sebuah drama resmi kenegaraan untuk menafikan kebenaran di baliknya? Seremoni serupa juga dilakukan oleh antek-anteknya di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Ingat-ingat saja berita-berita di media massa kita. Cermati, siapa-siapa saja yang turut menyukseskan proyek pembentukan opini global ini. Sampai-sampai ada yang mengibarkan bendera merah-putih segala di acara itu (..wew..simbolisasi tekad tersembunyi yang membuat saya geleng-geleng kepala). Kenali dari aliran pemikiran mana mereka berpijak dan silakan amati sepak terjang mereka selanjutnya. Pada waktu yang mungkin secara "kebetulan" bersamaan, saya baru menyadari bahwa sumber-sumber informasi independen yang membeberkan fakta-fakta*) konspirasi berupa video sudah banyak yang dicekal di internet. Hingga setakat ini, sumber-sumber tercekal tersebut baru pada video-video YouTube dengan teks terjemahan yang berbahasa Indonesia. [Hebatnya lagi, situs tandingan Youtube, yaitu TruTube ikut-ikutan dibungkam, sekira 4 bulan lalu saya membuat akun di TruTube dan ketika kemarin hendak mengunggah video di sana, rupanya situs itu sudah tinggal kenangan] *) Saya katakan fakta konspirasi karena sebagian besar merupakan simpulan penelitian ilmiah yang mendalam dan dilakukan oleh orang-orang yang berkompeten di bidangnya masing-masing. Saya justru mencurigai pihak-pihak yang keukeuh menyatakan informasi-informasi tersebut sebagai sekadar teori. Bukan hanya YouTube, situs-situs penyedia layanan unggah dokumen pun ikut-ikutan beraksi. Padahal, situs yang saya pakai untuk mengunggah fail-fail video The Arrivals itu sebelumnya menjamin fail-fail unggahan di situ tidak akan pernah mengenal istilah kadaluwarsa (expired) meskipun dibuat dari akun gratisan. {Sobat yang sudah punya DVD atau fail-fail unduhan video The Arrivals, harap segera lakukan penggandaan (back up data). Bisa jadi ke depannya semua video dokumenter The Arrivals dan seri lanjutannya, The Divine Book dan Phase 3 juga disapu bersih dari internet.} Nah, untuk mengimbangi situasi ini, berikut ini saya sajikan untuk Sobat semua dua buah video yang cukup mewakili pesan-pesan penting yang coba disampaikan oleh orang-orang hebat di balik video The Arrivals. Video ini hasil karya saudara kita dari Malaysia. Selain berbagi melalui media video, beliau juga menyebarkan pesan-pesan penting melalui blog. Sayang sekali, blog tersebut sudah lama ditutup oleh pemiliknya karena beliau taktahan dengan desakan dan ancaman dari berbagai pihak, utamanya dari orang-orang Islam yang tidak jujur dalam memahami agamanya sendiri. Baiklah, selamat menyimak, Sobat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H