Mohon tunggu...
Mutiara Aini
Mutiara Aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Mahasiswa Ilmu Komunikasi. Minat dengan komunikasi massa, media, dan public relations.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Komunikasi Massa di Era Globalisasi: Tantangan dan Peluang bagi Jurnalis

2 Desember 2024   23:13 Diperbarui: 2 Desember 2024   23:51 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagaimana Proses Komunikasi Massa? (Sumber: Kompas.com)

Pada era globalisasi, salah satu karakterisitik yang muncul dan sulit untuk dihindari adalah tak terpisahkannya manusia dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi (Zis et al., 2021). Teknologi berkembang dengan sangat pesat dan terus memudahkan manusia untuk mengerjakan pekerjaanya. Siregar juga mencatat bahwa globalisasi membawa dampak positif dan negatif, termasuk pengaruh buruk terhadap kebudayaan dan nilai-nilai sosial yang ada (Syahfitri & Matang, 2023). Dalam hal ini, teknologi berfungsi sebagai alat yang dapat memperkuat atau merusak interaksi sosial, tergantung pada bagaimana manusia menggunakannya.

Saat ini, dunia semakin modern dan semakin canggih dengan hadirnya media komunikasi yang lahir dari perkembangan teknologi. Dahulu, manusia perlu pergi ke kantor pos untuk saling bertukar pesan, sedangkan saat ini manusia hanya perlu duduk manis di rumah dan menggunakan smarthphone (Kustiawan et al., 2022). Meskipun terdapat banyak manfaat yang dapat dirasakan sejak berkembangnya teknologi komunikasi, muncul pula tantangan yang mesti dihadapi (Alfatih, 2017).

Globalisasi telah membawa perubahan yang signifikan dalam cara masyarakat mengakses dan mendapatkan informasi. Dalam hal ini, jurnalis harus dihadapkan dengan tantangan dan peluang yang kompleks. Selain mengubah cara berkomunikasi, globalisasi juga mempengaruhi prinsip nilai-nilai budaya dan identitas nasional (Rahman & Nuryana, 2019). Oleh sebab itu, jurnalis harus mampu beradaptasi untuk tetap relevan dan efektif dalam menyampaikan berita.

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi jurnalis adalah meningkatnya penyebaran informasi yang cepat dan tidak terfilter. Munthe mencatat bahwa jurnalis harus menghadapi tantangan dalam menyampaikan pesan yang akurat di tengah maraknya berita palsu dan disinformasi, terutama selama pandemi COVID-19 (Adiyoso, 2022).  Dengan kemajuan teknologi dan internet, informasi sangat mudah untuk tersebar tanpa verifikasi yang pasti (Puspita & Suciati, 2020). Hal ini menyebabkan banyak munculnya berita palsu atau hoaks di kalangan masyarakat. Maka sebab itu, jurnalis perlu menerapkan prinsip etika yang kuat di era globalisasi untuk menjaga kredibilitas berita (Rukmana & Praja, 2023; Vania et al., 2021). Mereka juga perlu belajar lebih banyak mengenai literasi media untuk dapat membedakan antara informasi yang valid dan tidak valid (Misbahudholam, 2016).

Di sisi lain, globalisasi juga memudahkan jurnalis untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Dengan munculnya platform digital, jurnalis dapat menyebarkan berita kepada khalayak global, tidak hanya lokal. Ini memungkinkan mereka untuk memperluas cangkupan liputan mereka dan menjangkau pembaca yang sebelumnya belum bisa mereka jangkau. Studi menunjukkan bahwa penggunaan media sosial dan platform digital lainnya dapat meningkatkan interaksi antara audiens dan jurnalis, hal ini memungkinkan terjadinya diskusi yang lebih terbuka di antara keduanya (Rico et al., 2023). Jurnalis dapat memanfaatkan teknologi ini untuk mengumpulkan umpan balik dari pembaca dan menyesuaikan konten yang dapat menarik audiens.

Namun, jurnalis harus mempertimbangkan dampak globalisasi terhadap identitas nasional dan budaya lokal saat menghadapi tantangan dan peluang ini. Jurnalis memiliki peran penting dalam melestarikan budaya lokal melalui pemberitaan yang menonjolkan nilai-nilai dan tradisi Masyarakat (Firmansyah & Dewi, 2021; Solehudin et al., 2023). Oleh karena itu, jurnalis tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga mempertahankan budaya di tengah arus globalisasi yang cepat.

Dalam menghadapi tantangan dan peluang ini, jurnalis harus dilatih untuk menghadapi masalah ini. Jurnalis haru memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan media yang selalu berubah. Ini termasuk memahami teknologi baru, menjaga etika jurnalistik, dan mampu menyesuaikan diri di tengah-tengah perubahan dengan cepat (Bulu et al., 2022). Selain itu, kolaborasi antara jurnalis dan akademisi dapat meningkatkan penelitian yang mendalam tentangan bagaimana globalisasi mempengaruhi komunikasi massa. Penelitian ini kemudian akan membantu jurnalis mengembangkan strategi peliputan berita yang lebih baik dan lebih efektif (Sujana et al., 2020).

Komunikasi massa di era globalisasi menghadirkan berbagai tantangan dan peluang bagi jurnalis. Tantangan seperti penyebaran informasi tanpa verifikasi bisa menjadi hambatan yang tidak bisa dianggap remeh (Jie et al., 2023). Namun, era digital juga memberikan peluang besar bagi jurnalis untuk menjangkau audiens global,  berinovasi dalam menyampaikan berita, dan memanfaatkan partisipasi masyarakat (Waluyo, 2018). Mereka dapat memainkan peran penting dalam membentuk narasi yang relevan dan akurat serta menjaga identitas budaya dan integritas di tengah perubahan yang cepat dengan memahami dinamika ini dan beradaptasi dengan cepat.

Daftar Pustaka

Adiyoso, W. (2022). Kajian Hoax dalam Pandemi Covid-19 di Indonesia. Bappenas Working Papers, 5(3), 356–366. https://doi.org/10.47266/bwp.v5i3.177

Alfatih, M. I. (2017). Peluang dan Tantangan dalam Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Perpustakaan. Media Pustakawan, 24(4), h. 30-35.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun