Mohon tunggu...
Mutz 10
Mutz 10 Mohon Tunggu... -

Pingin nulis-nulis, pingin punya banyak temen, dan nambah pengetahuan yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pintaku, Tuhan....

3 Oktober 2011   01:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:24 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tuhan, izinkan kali ini hamba untuk mengetahui maksud-Mu Mengapa dia yang selalu terhadirkan dalam lelap malamku? Mengapa kelebat bayang wajahnya selalu terlukiskan di antara gelap malamku? Mengapa terkadang rindu menyelinap di antara hingar-bingar hariku? dan... Mengapa di kemudian hari mereka masih menautkan denganku segala kisah tentangnya? Di saat kini tak tak ada lagi cerita di antara kami Di saat hati tak lagi satu Di saat wajah tergugu di balik topeng ketegaran Di saat bibir tak ingin lagi berucap sepatah kata pun untuk berpisah Di saat kata 'maaf' pun sudah tenggelam jauh di dasar samudera rasa yang sudah tak berasa Tuhan, ini jalan yang Kau berikan padaku, karenanya kumohon petunjuk-Mu agar kalbu ini tak lagi sesat dalam memilih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun