Mohon tunggu...
mutya febby mulyana
mutya febby mulyana Mohon Tunggu... Akuntan - (pelajar)

SMAN 2 KOTA MAGELANG

Selanjutnya

Tutup

Nature

Catatumbo Lightning : Badai Petir yang Tak Pernah Berakhir

11 September 2020   20:30 Diperbarui: 13 September 2020   14:38 1313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

          

          Petir, kilat, atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan saat langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan. Beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar yang disebut guruh. Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya. Kita mungkin sudah terbiasa mendengar petir saat hujan, tapi tahukah kalian bahwa ada petir yang sama sekali tidak pernah berhenti. Lalu, apakah itu Catatumbo Lightning? Apakah sangat berbahaya?

          Catatumbo lightning adalah fenomena atmosfer yang terjadi di negara Venezuela, Italia. Dalam bahasa Spanyol biasa disebut dengan Relámpago del Catatumbo. Kejadian ini hanya terjadi di atas muara Sungai Catatumbo yang bermuara di Danau Maracaibo.

          Kilatan petir catatumbo termasuk dalam Guinness World Records sebagai "The Highest Concentration of Lightning in The World" (Pemusatan Petir Tertinggi di Dunia). Fenomena ini tidak termasuk warisan dunia UNESCO dikarenakan kriteria yang tidak sesuai. Penyebabnya adalah adanya lompatan petir yang terjadi dari awan ke awan dan sangat jarang mencapai tanah, sehingga tidak menimbulkan suara guntur yang menggelegar.

The World's Most Consistent Storm - worldtoptop.com
The World's Most Consistent Storm - worldtoptop.com
          Petir Catatumbo ditandai dengan petir yang menyambar hampir terus-menerus dengan sebagian besar terjadi di dalam awan. Petir Catatumbo akan mulai terjadi dari massa awan badai pada ketinggian lebih dari 1 km, dapat terjadi selama 140 hingga 160 malam dalam setahun, 10 jam per hari, dan sampai 280 kali per jam. Peristiwa ini secara rutin dapat mencapai 400.000 lebih sambaran dalam setahun. Petir Catatumbo biasanya berkembang antara 8°30′N 71°0′W dan 9°45′N 73°0′W. Petir tersebut diperkirakan terjadi akibat angin yang bertiup melintasi Danau Maracaibo dengan melewati rawa-rawa besar yang terdapat banyak kandungan bahan-bahan organik (gas metana) yang membusuk. Dari hasil proses pembusukan tersebut, maka terbentuklah awan gas besar yang terionisasi. Setelah melewati beberapa fase, awan gas ini terbawa naik ke atmosfer dan ketika bertabrakan dengan angin kencang yang berasal dari pegunungan tinggi Andes, Pegunungan Perijá (3.750 m), dan Cordillera Mérida, akan menutupi dataran dari tiga sisi. Panas dan kelembaban yang terkumpul di seluruh dataran menghasilkan muatan listrik dan karena massa udara tidak stabil, awan tersebut akan terangkat naik lebih tinggi hingga mencapai sekitar sepuluh kilometer. Selanjutnya, proses yang terjadi pada titik tertentu secara kumulatif menyebabkan timbul perbedaan potensial yang amat tinggi dan terjadilah fenomena alam petir catatumbo. Kilatan petir yang sangat kuat di atas wilayah yang relatif kecil merupakan generator tunggal terbesar dari ozon troposfer yang ada di dunia, karena Catatumbo Lightning dapat menghasilkan sekitar 1.176.000 kW listrik di atmosfer.


          Walaupun petir catatumbo memiliki frekuensi sangat tinggi, petir ini sama sekali tidak berbahaya karena tak ada satu orang pun yang menjadi korban tersambarnya petir, hanya saja petir ini sering menghambat beberapa aktivitas terlebih pada lalu lintas bandara di daerah tersebut.

          Selain itu, keuntungan yang diperoleh dari adanya petir catatumbo adalah petir ini dapat mengusir pasukan invasi yang hendak menyerang, berhasil dalam menggagalkan serangan kapal yang dinahkodai Sir Francis Drake dari Inggris, dapat mengusir tentara Spanyol selama masa Perang Kemerdekaan Venezuela pada 1823 yang mengakibatkan tentara Spanyol terpaksa harus menunda pendaratan mereka di tanah Venezuela. Manfaat lain yang dihasilkan dari fenomena ini adalah setiap kilatan cahaya itu bisa menerangi langit setara dengan cahaya 100 juta buah lampu pijar, disekitar danau juga dibangun banyak rumah dari kayu agar saat petir menyambar, aliran listriknya bisa menyalakan jutaan lampu, dan pada bidang kelautan para pelaut dapat menggunakan Catatumbo Lightning sebagai alat navigasi dari alam agar mereka tidak tersesat di lautan. Hal ini disebabkan karena Catatumbo Lightning bisa terlihat dari jarak yang jauh, bahkan sampai ratusan mil jauhnya. Oleh karena itu, Catatumbo Lightning juga sering disebut Lighthouse of Maracaibo (Mercusuar Maracaibo) dan dianggap sebagai badai petir yang terlama di dunia.

          Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak semua fenomena yang menyeramkan itu membawa dampak buruk, salah satu contohnya yaitu petir catatumbo, banyak prespektif bahwa petir itu menakutkan dan telah memakan banyak korban. Tapi tak sesuai dugaan, petir ini malah membawa dampak yang baik untuk masyarakat sekitar, baik dari proses kemerdekaan maupun benefits yang didapat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun