Mohon tunggu...
Mutya Asriani
Mutya Asriani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Andalas

Menulis novel, puisi dan lain nya/ membuat artikel pembahasan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Matrilineal Masyarakat Minangkabau dalam Novel

21 April 2024   12:40 Diperbarui: 21 April 2024   12:45 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

   Ulasan dari Iva (2015) Yang Mengangkat judul tentang nilaiFilosofisBudaya Matrilineal Di Minangkabau (Relevansinya bagi pengembangan Hak-Hak Perempuan di Indonesia). Iva Memaparkan Mengenai esensi budaya matrilineal Adat Minangkabau menurut filsafat Feminisme.Sesuai dengan tujuan dan Permasalahan yang dipaparkan, maka Metode Yang digunakan dalam Penelitian adalah metode deskriptif Kualitatif. Metode ini digunakan untuk Mendeskripsikan dan mengintepretasi Data-data yang tertulis dalam novel Siti Nurbaya: Kasih Tak Sampai karya Marah Rusli. Sumber data dalam Penelitian ini adalah novel Siti Nurbaya: Kasih Tak Sampai karya Marah Rusli yang diterbitkan oleh Balai Pustaka pada tahun 1922 dengan Jumlah 291 halaman. Data dalam Penelitian ini mencakup satuan cerita Yang terwujud dalam dialog, monolog, Paragraf,sekuen cerita, bagian kalimat, Maupun narasi Tokoh yang Menunjukan sistem kekerabatan dalam Adat Minangkabau.

    Sistem kekrabatan yang dianut Oleh masyarakat Minangkabau Menekankan pada sistem matrilineal Yang bertumpu pada garis keturunan Mamak atau ibu. Sistem kekerabatan Tersebut menjadikan peran perempuan Sangat dominan dan Berpengruh.Kondisi yang demikian membuat

Peran laki-laki tidak begitu terlihat

bahkan dapat dikatakan tidak ada.

     Ketiadaan peran laki-laki tersebut Memberikan perempuan ruang yang Begitu luas dalam lingkup keluarga. Hal ini terlihat jelas dalam novel Siti Nurbaya: Kasih Tak Sampai karya Marah Rusli Bahwa perempuan Minangkabau Memegang penuh Peranan dalam keluarga dan Perempuan menjadi pengambil Keputusan dalam keluarga. Hasil Penelitian ini seolah menguatkan Keberadaan sistem kekerabatan Matrilineal yang memberikan segala Keputusan kepada pihak perempauan Baik dalam lingkup keluarga maupun Di lingkup Publik. Selain Itu,Perempuan juga memiliki hak waris Yang lebih daripada laki-laki, sehingga Warisan yang didapatkan akan berbeda Antara perempuan dan laki-laki.

Analisis novel Perempuan Batih karya A.R.Rizal dalam matrilineal masyarakat Minangkabau

    Perempuan Batih adalah sebuah karya sastra berbentuk novel yang ditulis oleh A.R. Rizal. Novel ini mengangkat budaya dan tradisi yang ada di dalam masyarakat Minangkabau. Budaya adat dan tradisi masyarakat Minangkabau masih sangat kental dan terjaga sampai sekarang. Budaya yang terkenal dari suku ini ialah budaya merantau bagi kaum laki-laki dan budaya kekerabatan matrilineal yang berarti perempuan memiliki kedudukan istimewa di dalam lingkungan keluarga.

Tema novel ini adalah perempuan dan perjuangannya. Diamana perempuan biasanya memiliki posisi yang lebih tinggi dalam kekerabatan. Kisah yang dituliskan dalam novel Perempuan Batih karya A.R. Rizal menunjukan kepada Pembaca bahwa seorang pria akan selalu berupaya untuk Menunjukan dominasinya atas kaum perempuan. Perwujudan tingkah laku masyarakat yang digambarkan Dalam novel ini mengenai budaya masyarakat Minangkabau berasal dari tradisi turun temurun yang Masih hidup hingga hari ini. Rasa tunduk terhadap aturan Masyarakat dihasilkan dari sifat turun temurun yang telah Ditetapkan di masyarakat.

Novel Perempuan Batih sangat penting untuk Dipelajari karena novel ini menggambarkan budaya Minangkabau dengan sistem kekerabatan yang kuat yang Melekat pada budaya matrilineal. Novel A.R. Rizal ini Mengangkat budaya dan kebiasaan lokal masyarakat Minangkabau.

 Pada adat matrilineal yang digambarkan Dalam novel tersebut, fungsi politik, fungsi ekonomi, Fungsi kepercayaan, dan fungsi kekerabatan digunakan Untuk mewujudkan kebudayaan tersebut. Keunikan di Dalam novel tersebut membuat peneliti tertarik untuk Menyelami warisan budaya adat Minangkabau yang Digambarkan melalui penerapan unsur-unsur budaya yang Ada di masyarakatnya, sehingga peneliti menggunakan Novel Perempuan Batih karya A.R. Rizal sebagai bahan Penelitian dengan menggunakan konsep pemikiran Bronislaw Malinowski tentang suatu fungsi kebudayaan Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Perempuan Batih karya A.R Rizal. Novel tersebut Diterbitkan kali pertama oleh Laksana di Sampangan Gg. Perkutut No.325-B Jl. Wonosari, Baturetno Banguntapang Yogyakarta pada tahun 2018. Jumlah Halamannya adalah 260 halaman. Data dalam penelitian Ini berupa unit-unit teks dari novel Perempuan Batih Yang berhubungan dengan rumusan masalah.

Teknik Pengumpulan datanya yaitu menggunakan teknik baca Catat, yaitu mengumpulkan data dengan cara membaca Teks sumber penelitian dan kemudian mencatat data yang Diperlukan berdasarkan rumusan masalah. Analisis data Menggunakan metode deskriptif kualitatif. Untuk Mencapai hasil penelitian yang diinginkan, analisis data Dilakukan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data yang dianalisis diubah menjadi deskripsi(Ratna, 2013:46). Analisis data menggunakan metode deskriptif Kualitatif. Untuk mencapai hasil penelitian yang Diinginkan, analisis data dilakukan menggunakan Pendekatan deskriptif kualitatif. Data yang dianalisis Diubah menjadi deskripsi (Ratna, 2013:46). Untuk Menguji kredibilitas data pada penelitian ini dilakukan Langkah-langkah berikut mengumpulkan data berupa Frasa, kata, kalimat dan paragraf yang terdapat pada novel Perempuan Batih karya A.R. Rizal yang dikelompokan Berdasarkan rumusan masalah; (2) menganalisis data Yang telah terkumpul kemudian ditafsirkan dalam bentuk Pendeskripsian berdasarkan perspektif peneliti;(3) Menyimpulkan hasil data yang telah dianalisis, yaitu Berupa fungsi unsur-unsur budaya matrilineal pada novel Perempuan Batih karya A.R. Rizal;(4) menyajikan hasil Dari penelitian berdasarkan data yang telah dianalisis.Perempuan Batih karya A.R. Rizal yang menggunakan Teori fungsionalisme yang dipaparkan oleh Bronislaw Malinowski, terdapat beberapa fungsi unsur-unsur pokok Kebudayaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun