Mohon tunggu...
Mutya Sunduz Arizki
Mutya Sunduz Arizki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Program Studi Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pendidikan Alternatif Strategi

11 Juli 2024   19:33 Diperbarui: 11 Juli 2024   19:53 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Bola.com

Pendidikan, lebih dari sekadar alat transfer pengetahuan, adalah mercusuar perubahan sosial. Seperti pelita dalam kegelapan, pendidikan menerangi jalan menuju pencerahan dan kemajuan. Dalam pusaran waktu yang terus bergulir, ia menjadi jangkar yang menahan masyarakat dari arus kebodohan dan ketidakadilan.Melalui pendidikan, jiwa-jiwa muda ditempa dan dibentuk, dipersiapkan menjadi generasi emas yang siap mengukir sejarah. Dengan pendidikan, kita tidak hanya menanamkan ilmu, tetapi juga menanam benih-benih moralitas, etika, dan nilai-nilai luhur yang akan tumbuh menjadi pohon kokoh penopang peradaban. Pendidikan adalah kanvas di mana imajinasi dilukiskan dan inovasi dilahirkan. Dalam ruang kelas yang sederhana, mimpi-mimpi besar diciptakan dan potensi tak terhingga dirangkai.

Namun, pendidikan bukan hanya tentang angka dan fakta, melainkan juga tentang membangun karakter. Melalui pendidikan, kita menciptakan individu-individu yang kritis dan empatis, yang mampu melihat dunia dengan kacamata kebijaksanaan dan kasih sayang. Mereka adalah agen perubahan yang dengan keberanian dan ketekunan, akan menghadapi tantangan zaman dan membawa angin segar bagi masyarakat.

Dalam era globalisasi ini, pendidikan menjadi jembatan penghubung antarbudaya, mengikis prasangka dan memupuk rasa persaudaraan universal. Ia adalah benang merah yang menjahit sobekan-sobekan sosial, menciptakan harmoni dalam keragaman. Pendidikan, dengan segala keagungannya, menjadi benteng terakhir melawan kebodohan dan ketidakadilan.

Dengan demikian, pendidikan bukan hanya alternatif, tetapi esensi dari perubahan sosial itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun