Mohon tunggu...
Moch Imamul Muttaqiin
Moch Imamul Muttaqiin Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Gemar membaca apalagi hal-hal menarik yang aku ingin ketahui dan memahaminya secara mendalam serta sangat suka menulis dan mempostingnya karena menurutku sekelebatan ide dan inspirasi merupakan hal yang paling berharga yang dapat ku miliki.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Keterpurukan Dalam Kegagalanku

3 November 2014   13:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:49 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika rencana sudah direncanakan dan ketika pengharapan yang di harapkan telah tercapai sepenuhnya, maka kebanggan dapat di rasakan.
Perjuangan selama berlarut-larut dalam waktu berhari-hari di lewati, mengorbankan sesuatu yang di senangi yang di segani demi mewujudkan angan-angan untuk dapat menuju masa depan yang cerah.
Semua itu butuh proses butuh kalkulasi yang tepat serta konsekuensi tanpa berlebihan tanpa tedeng aling-aling.

Semestinya jika seseorang ingin mewujudkan rencanya dengan mulus tanpa ada hambatan, maka di butuhkan langkah demi langkah yang tepat dan sesuai yang di tuju. Pun begitu tetap harus memperhitungkan risiko yang nanti akan menerpa jika sudah mulai menjalani.

Setiap individu pasti ingin hal yang di rencanakannya dapat terwujud secara mulus, tapi tak mudah bukan membalikkan kedua tangan. Pertama pasti akan terkesan was-was dalam pikiran, hal ini memang wajar toh setiap individu pasti akan mengalaminya yang tak dapat di hindarkan.

Ketika suatu rencana telah sampailah pertengahan maksimal dalam mewujudkannya. Bayangkan saja jika rencana tersebut sedari awal telah di tentukan langkah demi langkah tanpa ada hambatan kegagalan yang mengintai.
Ketika mengalami kegagalan, biarkan saja kegagalan tersebut berlalu begitu saja. Kegagalan akan menempa seseorang yang sedang terpuruk menjalani rencananya maka akan jadi penyemangat untuk bangkit kembali dan akan berkutat hasil yang lebih baik.

Sumber: doc pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun