Mohon tunggu...
Muttaqien Natuna
Muttaqien Natuna Mohon Tunggu... -

Aku berontak makanya aku ada

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pembunuh Asmara

2 Juni 2013   04:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:40 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13701225311995225500

Awan menyelimuti pagi

Kulihat matahari mulai menyuluh bumi

Seperti rindu yang tak bisa di tunda

Cinta mu memaksa untuk aku selalu ada

Berkatalah ranting kepada dahan

Karena ia tak mau patah dalam pelukan

Jika kau merasa jauh,

Coba lah berteduh di bawah bait-bait puisi ku yang tak pernah rapuh

Indahkan aku dalam ciuman

Karena kita selalu merasa cinta berkekalan

Jangan kau menjatuhkan sepi

Karena aku tak mau sendiri

Kata mu kau laut tak bertepi

Dan meminta ku menyelami

Aku ingin membaca mu dari lembaran pembuka

Hingga lembar terakhir yang penuh bahagia

Wahai engkau pembunh asmara

Kita adalah kau dan aku satu dalam cinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun