Bekonang, Mojolaban, Sukoharjo -- Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan di Desa Bekonang, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang (UNNES) GIAT 10 Desa Bekonang mengadakan kegiatan penanaman 50 pohon produktif pada Jumat (27/12/2024).
Kegiatan ini merupakan program individu Choirunnisa, mahasiswi Prodi Ilmu Lingkungan, yang didukung oleh Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM UNNES. Dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya ketahanan pangan, pohon-pohon yang ditanam merupakan jenis pohon produktif, seperti tanaman buah-buahan.
Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB di Balai Desa Bekonang dengan sesi pengarahan dari Bapak Bayu (Babinkamtibmas) dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Setelah itu, penanaman dilakukan di area Kelompok Wanita Tani (KWT) Dusun Sentul. Mahasiswa dan beberapa tokoh masyarakat Dusun Sentul menanam pohon dengan penuh semangat kebersamaan.
Dipandu langsung oleh Bapak Waryanto (Babinsa) dan Bapak Bayu (Babinkamtibmas), kegiatan ini juga melibatkan empat tokoh masyarakat Dusun Sentul dan beberapa masyarakat Dusun Sentul serta sepuluh mahasiswa KKN UNNES GIAT 10 Desa Bekonang. Choirunnisa menyampaikan bahwa program ini diharapkan menjadi langkah awal untuk meningkatkan produktivitas pekarangan warga.
"Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pemanfaatan pekarangan sebagai sumber ketahanan pangan. Dengan menanam pohon produktif, diharapkan warga dapat memanen hasilnya untuk kebutuhan sehari-hari," ujar Choirunnisa.
Antusiasme terlihat dari para mahasiswa KKN UNNES, petani, dan tokoh masyarakat yang turut serta. Salah tokoh masyarakat Dusun Sentul, Bapak Sarno, memberikan apresiasi terhadap inisiatif ini. "Program ini memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya dalam mendukung ketahanan pangan desa. Semoga pohon yang ditanam hari ini tumbuh subur dan bermanfaat di masa mendatang," katanya.
Dengan semangat "Bersama UNNES GIAT 10, Membangun Indonesia dari Desa", kegiatan ini menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa sebagai penggerak perubahan di tengah masyarakat. Choirunnisa berharap program ini dapat menjadi contoh dan diterapkan di desa lain untuk mendukung ketahanan pangan secara berkelanjutan.
Kegiatan ini juga menjadi pengingat akan pentingnya kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat untuk menciptakan perubahan yang nyata. Melalui kegiatan seperti ini, Desa Bekonang diharapkan dapat menjadi pelopor dalam program ketahanan pangan berbasis komunitas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI