Sebagai salah satu ibadah wajib bagi pelajar muslim, puasa Ramadhan memiliki banyak hikmah dan manfaat. Ibadah ini tidak terbatas hanya sebatas menahan lapar dan dahaga serta syahwat dari mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari, namun juga bagaimana bisa mengendalikan hati, pikiran, dan anggota badan dari hal-hal yang bisa menimbulkan dosa.
Sebagaimana telah dijelaskan dalam Alqur'an bahwa menifestasi dari ibadah puasa adalah untuk menjadikan seseorang bisa bertaqwa dan menambah ketaqwaannya. Orang yang bertaqwa berarti orang yang melaksanakan perintah dan menjauh dari setiap perbuatan dosa, atau melakukan suatu perbuatan yang dilarang.
Sebagai tahapan untuk mencapai manifestasi tersebut, seseorang yang berpuasa bisa melaksanakan berbagai ibadah amaliah seperti membaca Alqur'an maupun ibadah sosial seperti berbuat baik kepada orang lain dan juga bersedekah.
Dalam menjalankan ibadah amaliyah, seseorang akan menjalani sebuah proses untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Saat seseorang membaca Alqur'an dengan sekaligus berupaya memamahi artinya, maka dia berusaha memahami ajaran Islam dengan lebih baik dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini karena dalam setiap ayat Al-Qur'an, terkandung nilai-nilai moral dan pesan-pesan yang baik untuk kehidupan manusia. Pada akhirnya dapat meningkatkan hubungannya dengan Allah SWT. Seseorang sudah merasa dekat kepada Allah sebagai sang pencipta, dia akan semakin mengakui penghambaannya kepada tuhan. Hal itu akan berdampak pada penempatan dirinya untuk bersikap baik kepada sesama mahluk lainnya.
Selesai dengan ibadah amaliyahnya, seseorang yang berpuasa juga sedang menempa diri untuk memupuk rasa persatuan dan kekompakan dalam aspek sosial. Orang kaya dan miskin sama-sama merasakan lapar dan dahaga, mereka akan melakukan berbuka puasa dengan waktu yang sama. Disinilah rasa kepekaan dan kepedulian akan muncul dan menjadi satu dorongan untuk berbuat baik kepada sesama.
Puncak pencapaian dari puasa Ramadhan adalah hadirnya kesadaran internal dan eksternal dalam diri seseorang. Seseorang yang memiliki kesadaran internal akan semakin bisa menata hati dan pikirannya, bagaimana bersikap dan mampu mengelola emosi dan perasaannya. Selanjutnya orang yang dengan kesadaran eksternal yang baik, dia akan menyadari perannya dalam kehidupan serta memahami cara yang benar dan tepat untuk menebarkan manfaat bagi sesama dan alam semesta.
Jika kita hubungkan, keutamaan dan hikmah puasa Ramadhan di atas sesuai dengan kandungan karakter yang ingin ditanamkan dalam profil pelajar Pancasila, meliputi beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Tentunya ini bukan suatu kebetulan atau dipaksakan kecocokannya. Tinggal bagaimana Lembaga sekolah dan para guru bisa mengemas kegiatan di bulan Ramadhan terintegrasi dengan konsep proyek profil penguatan pelajar Pancasila.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H