Mohon tunggu...
Mutiara Putri Arasy
Mutiara Putri Arasy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hi! Saya Mutiara Putri Arasy, mahasiswa ilmu gizi dari Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Refresh Pengetahuan Kader Posyandu, Mahasiswa KKN Undip Lakukan Pelatihan Pengukuran Antropometri

10 Februari 2023   17:40 Diperbarui: 10 Februari 2023   17:46 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu arah dari kebijakan strategi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional  (RPJMN) 2020-2024 adalah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan berbagai teknologi. Beberapa program kesehatan yang termasuk dalam rencana tersebut berfokus pada penurunan angka kematian ibu, angka kematian bayi, penurunan prevalensi stunting dan wasting pada balita. Selain RPJMN, fokus-fokus tersebut juga bertujuan untuk menunjang percepatan capaian Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia, khususnya poin ketiga yaitu Good Health and Well Being. Salah satu lembaga yang berperan penting dalam menunjang tujuan tersebut adalah Posyandu.

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Posyandu berperan penting dalam penanggulangan masalah gizi, utamanya pada kelompok bayi, balita, dan ibu hamil. Penimbangan dan pengukuran merupakan salah satu dari lima rangkaian kegiatan yang dilakukan di posyandu. Pada kelompok bayi dan balita, melalui pemantauan pertumbuhan dan perkembangan bayi/balita yang dilakukan satu bulan sekali melalui pengisian kurva Kartu Menju Sehat (KMS), dapat mendeteksi dini bayi/balita yang berisiko stunting sehingga dapat segera ditindaklanjuti ke fasilitas kesehatan.

Pengukuran antropometri yang dilakukan oleh kader di Posyandu harus tepat untuk menghasilkan kualitas data pengukuran yang valid. Berangkat dari hal tersebut, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro Tim 1 Tahun 2022/2023 menginisiasikan Kegiatan PERANTI (Pelatihan Pengukuran Antropometri) untuk Kader Posyandu di Desa Pesantunan, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan secara bertahap di 11 Posyandu yang ada di Desa Pesantunan dan dihadiri oleh total 50 kader. Kegiatan pelatihan berisi refreshing materi terkait pengukuran antropometri yang biasa dilakukan, seperti pengukuran berat badan, panjang/tinggi badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan atas. Selain itu, dilakukan juga sesi sharing terkait kendala yang terjadi ketika kegiatan pengukuran dan diskusi solusi yang dapat dilakukan.

Diharapkan dengan diadakan Kegiatan PERANTI dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader terkait pengukuran antropometri yang baik dan benar. Sehingga, dapat menghasilkan pengukuran yang valid. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat membantu percepatan capaian SDGs, khususnya poin ketiga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun