Mohon tunggu...
Mutiara Putri Arasy
Mutiara Putri Arasy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hi! Saya Mutiara Putri Arasy, mahasiswa ilmu gizi dari Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bantu Tingkatkan Status Gizi Masyarakat, Mahasiswa KKN Undip Beri Pelatihan Menuju Kader Cermat!

10 Februari 2023   16:20 Diperbarui: 10 Februari 2023   16:24 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beban ganda masalah gizi atau yang sering disebut Double Burden of Malnutrition merupakan istilah yang menggambarkan kondisi masalah gizi di Indonesia saat ini. Istilah ini mendeskripsikan bahwa sedang terjadi kekurangan gizi yang cukup tinggi pada gizi makro dan mikro, sedangkan disaat bersamaan terjadi peningkatan prevalensi gizi lebih. Kondisi ini pun akan memberikan dampak disepanjang siklus kehidupan dengan kerusakan yang paling memiliki efek jangka panjang terjadi pada periode pertumbuhan dan perkembangan, khususnya selama 1.000 hari pertama kehidupan (1.000 HPK) dan masa remaja.

Salah satu unsur masyarakat yang berperan penting dalam langkah preventif masalah gizi di Indonesia adalah Kader Posyandu. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan. 

Kader adalah anggota masyarakat yang bersedia, mampu, dan memiliki waktu untuk menyelenggarakan kegiatan Posyandu secara sukarela. Sasaran dari Posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya pada kelompok bayi, anak balita, ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, dan pasangan usia subur.

Penyuluhan dan Pelayanan Gizi merupakan salah satu dari lima rangkaian kegiatan yang dilakukan di posyandu. Namun, berdasarkan hasil survei, hampir semua Posyandu di Desa Pesantunan, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes belum dilengkapi dengan media edukasi. Sehingga pelaksanaan kegiatan penyuluhan belum bisa berjalan secara optimal. Selain itu, kebanyakan kader juga belum pernah mendapatkan pelatihan terkait gizi seimbang yang menyeluruh.

Berangkat dari hal tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro Tim 1 Tahun 2022/2023 membuat dan melaksanakan program bertajuk Pelatihan Kader CERMAT (Cerdas & Terampil). Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan secara bertahap di 11 Posyandu yang ada di Desa Pesantunan, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes.  

Kegiatan diawali dengan penyampaian materi sosialisasi gizi seimbang untuk setiap daur kehidupan, mulai dari daur prakonsepsi hingga anak dan remaja. Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan media edukasi berupa lembar balik. Lembar balik dibuat dengan konsep dua sisi, yaitu sisi interaktif untuk sasaran edukasi dan sisi penjelasan sebagai alat bantu kader dalam menjelaskan.

Dokpri
Dokpri
Diharapkan dengan diadakan kegiatan Pelatihan Kader CERMAT dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader terkait gizi seimbang, serta mengoptimalkan pelaksanaan penyuluhan gizi di Posyandu. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat membantu percepatan capaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ketiga yaitu Good Health and Well Being.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun