Rasa sedih, kesal, marah, benci, takut, kangen, atau senang, semuanya merupakan sifat manusiawi yang diberikan Tuhan kepada hambanya.
Bersedih memang dibolehkan dan konon katanya memiliki dampak baik bagi tubuh, yakni dapat membersihkan racun dan meluapkan emosi yang terpendam. Akan tetapi, kesedihan juga dapat berdampak buruk jika terjadi berlarut-larut. Kesedihan yang berlarut lah yang tidak dibolehkan dalam Islam. Galau dalam waktu yang lama yang tidak diperbolehkan sehingga melupakan beribadah kepada sang Pencipta.Â
Bagi sebagian orang, self healing memang banyak dilakukan dengan mengunjungi tempat-tempat wisata alam. Namun, self healing terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan salat, berzikir, dan berserah diri dengan tujuan agar kita dapat menerima hal yang menyakitkan, kedamaian dan ketentraman hati, mengenal diri sendiri, serta menyertakan Allah SWT di saat saat kita merasakan emosi-emosi negatif.
Ketika seseorang melaksanakan salat, dia akan berdiri menghadap Allah SWT dengan penghayatan yang khusyuk. Manusia yang berdiri di hadapan Sang Pencipta dalam salatnya dengan khusyuk, akan membuatnya mendapatkan energi positif yang menciptakan ketenangan hati dan perasaan aman. Melalui salat, ketidakstabilan emosi, beban masalah, lelah fisik, dan berbagai permasalahan lainnya akan menghilang. Inilah mengapa salat merupakan obat untuk berbagai penyakit sekaligus penolong bagi manusa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H