Mohon tunggu...
Mutmainah Wardatul Jannah
Mutmainah Wardatul Jannah Mohon Tunggu... -

Perempuan berjilbab,suka nulis,suka baca,,punya sejuta impian. "Mari membaca,perbanyak wawasan cakrawala.Mari menulis,jadikan dakwah,sebarkan karya untuk alam semesta." MARI BERMIMPI !!! ^_^

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Ikhlas

13 September 2016   08:22 Diperbarui: 13 September 2016   08:33 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

takinginkah kau bertanya pada gerimis yang jatuh?

tak inginkah kau bernyanyi untuk embun yang menentes?

takinginkah kau bersapa pada hembusan angin sepoi?

ingin kutanyakan pada awan,bagaimana bisa ia setegar itu,membawa sesuatu yang harus ia ikhlaskan jika sudahwaktunya. bagaimana sesuatu yang telah bersatu dengannya,telah melewati masa-masa sulit dan seketika harus melepasnya membiarkan nya pergi entah masihkah dapat bertemu kembali....

Ingin kubertanya kepada pohon-pohon yang sangat sabar itu..ia mempunyai banyak daun yang hijau dan subur. setiap hari selalu ada burung yang hinggap di rantingnya... hembusan angin sepoi yang memanjakan suasana..

kebahagiaan pun telah usai.. kini tiba saatnya pohon itu kembali belajar sabar... satu persatu daunnya berguguran terbang terbawa angin kencang.. layu,jatuh dan membusuk dalam tanah,pergi dan tak mungkin kembali...

tiadalagi burung yang menghampirinya,tiadalagi teman baginya,hawa panas kemarau telah mengeringkan batangnya..dan terdengar desas desus sebentar lagi pemlik ladang akan menebangnya guna membuatkan rumah untuk anaknya... 

Taukah kau apa yang dirasakan oleh pohon itu?sehari hari ia gunakan untu mengingat-ingat nikmat yang telah diberikan sang kuasa untuknya. ia tak lagi bersedih karena ia tau sebentar lagi aia akan dapat melakukan kebaikan sebelum ia harus kembali ke hadapan sang kuasa. walau hidupnya harus berakhir disitu,ia sangat bersyukur hingga tiba hari penebangan pohon itu...ia masih dapat  tersenyum dan berkata,"Alhamdulillah,semoga dengan sisa sisa batang tua ku ini dapat menaungi manusia dengan seizin Allah." dan  ia pun roboh dengan tenang.

ingin aku menyapa angin ..menanyakan kabar rindu yang tak seharusnya ada..ya..rindu seperti angin,tak terlihat tapi sangat terasa... mereka sama..ia sama-sama indah jika dinikmati dengan ke ikhlasan.

~mwj

~senyum mengembang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun