Mohon tunggu...
Mutlaben Kapita
Mutlaben Kapita Mohon Tunggu... -

Hidup untuk memanusiakan manusia!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mahasiswa Harus Banyak Membaca dan Menulis

10 Mei 2017   20:49 Diperbarui: 11 Mei 2017   01:22 2099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa adalah seseorang yang telah mengenyam pendidikan di jenjang perguruan tinggi. Di masa perjalanan proses kuliah, mahasiswa di tuntut untuk belajar dengan tekun serta mematuhi berbagai aturan yang dibuat oleh kampus. Belajar merupakan salah satu tugas utama mahasiswa yang harus di lakukan sebagai tugas rutinitas bukan musiman belajar (Belajar ketika ada Ujian Akhir Semester). Ini dilakukan guna menambah kzasanah ilmu pengetahuan yang lebih banyak di serap dan dapat menjadi modal ketika selesai mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, yang kemudian di terapkan pada dunia pekerjaan.

Sobatku! Membaca itu pekerjaan mudah, tetapi sulit dilakukan oleh sebagian mahasiswa. Sulit dilakukan, ketika mahasiswa tidak ada usaha untuk merubah kebiasaan yang lebih banyak untuk hedonis. Kebiasaan hedonis yang membuat lupa pada tugas utama mahasiswa yakni belajar, belajar, dan belajar.

Di akhir-akhir ini banyak informasi di media baik Koran maupun media Televisi yang mengangkat tentang Indonesia adalah salah satu Negara yang paling kurang minat baca. Sehingga banyak pegiat literasi yang kemudian melakukan  berbagai cara untuk meningkatkan minat baca oleh warga Indonesia seperti, membuka perpustakaan, ada yang membuka di rumah, dan berkeliling dengan kendaraan. Bukan hanya para pegiat literasi terhadap minat baca, namun pemerintah pun turut berupaya dalam meningkatkan minta baca bagi warga Indonesia dengan disediakan satu hari untuk kirim buku gratis antar pustaka setiap bulan. 

Mengapa membaca itu perlu bagi mahasiswa ? apakah dengan membaca mahasiswa bisa menjamin kesuksesan di masa yang datang ? Dan kalau membaca itu penting bagi mahasiswa maka bagaimana kiat untuk membaca yang efektif ?

Membaca bagi penulis itu sangat penting. Karena dengan membaca maka sesuatu yang belum di ketahui akan di pahami oleh mahasiswa tentang selama ini belum di ketahui. Terlepas dengan itu, seringkali mahasiswa lebih tertarik membaca buku-buku yang berkaitan dengan jurusan yang di tekuni, karena bagi mereka ini lebih bermanfaat mengingat berkaitan dengan pilihan jurusan yang diambil. Namun disini penulis menyarankan kepada semua terutama mahasiswa, bahwa bacalah berbagai buku untuk menambah referensi pengetahuan yang tidak terbatas pada satu jurusan, melainkan memahami segala bentuk teka-teki dunia yang tanda Tanya.

Dengan giat membaca semasa masih menyandang identitas mahasiswa, maka ini akan menghantarkan mahasiswa menjadi masa depan yang gemilang dan berguna di mata publik. Mungkin hari ini belum bisa di rasakan manfaat dari pada rutinitas membaca yang sering di lakukan. Tetapi di kala sudah selesai dari perguruan tinggi dan TUHAN menempatkan di salah satu instansi, maka di situlah akan mulai sadar betapa bermanfaatnya membaca.

Kini penulis ingin berbagi kiat membangkitkan minat membaca bagi mahasiswa yakni :

  • Sebelum membaca perlu berDOA. Ini sangat penting bagi mahasiswa,karena segala sesuatu yang ingin dilakukan perlu di awali dengan DOA. Jangan kita selalu mengandalkan kepintaran kita yang kemudian menafikan keberadaan TUHAN dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Tetapi mintalah tuntunan TUHAN untuk membuka pikiran, agar bisa memahami apa yang akan di baca.
  • Cintailah setiap buku. Jadikan buku itu sebagai sesuatu yang sangat di cintai dan tidak bisa di abaikan begitu saja. Anggaplah buku itu adalah kekasih hatimu. Penulis yakin, jika mahasiswa itu cintai buku, maka akan selalu meluangkan waktu untuk membaca walaupun hanya beberapa menit.
  • Membaca walaupun sedikit tetapi di pahami. Artinya membaca tidak perlu banyak halaman, penting bisa di pahami apa yang di baca. Karena membaca itu bukan di hitung halamanya, tetapi seberapa jauh kita memahaminya.
  • Menulis resume dari setiap apa yang di baca. Ini sangat penting untuk di lakukan setelah selesai di baca. Karena ketika tidak ada catatan resume, maka bisa terjadi akan dilupakan apa yang di baca.
  • Carilah tempat yang nyaman. Pilihan tempat bisa menjadi masalah dalam membaca. Jika berada di kampus, maka carilah tempat yang dianggap itu jauh dari pada orang-orang yang biasa nongkrong di tempat yang dipilih. Tetapi jika itu di rumah, maka alangkah baiknya melihat waktu yang tepat dan tidak ada gangguan sama sekali.
  • Akhiri dengan DOA. Diawali dengan DOA, maka di tutup pun dengan DOA. Ini harus di perbiasakan bagi siapa saja terutama mahasiswa ketika dalam membaca segala bentuk buku.

Itulah tips yang penulis anjurkan bagi mahasiswa yang kini bersikap apatis dalam membaca. Selanjutnya ketika kita hanya membaca tanpa menulis maka bagi penulis ini belum lengkap. Karena membaca dan menulis itu ibaratnya sekeping mata uang yang sulit di pisahkan. Menulis adalah hal yang sangat penting untuk setiap mahasiswa. Karena dengan menulis, maka apa yang kita pernah membaca akan di tuangkan dalam bentuk tulisan yang bisa dianggap itu bermanfaat bagi pembaca.

Dalam kenyataan saat ini, mahasiswa lebih focus untuk membaca buku atau membaca karya tulisan oleh orang-orang yang menuangkan pikiran lewat buku. Dan sangat jarang mahasiswa untuk belajar menulis dalam bentuk opini.

Berbicara menulis, maka penulis teringat dengan sosok aktivis mahasiswa tahun 1966 yaitu Soe Hok Gie. Soe Hok Gie merupakan salah satu aktivis yang dengan lantang melayangkan tulisan-tulisan di berbagai media untuk memberikan kritikan dan masukan kepada pemerintah orde lama. Dalam buku Soe Hok Gie di tulis bahwa di waktu masih berada di bangku SMP mulai mengumpulkan tulisan-tulisan Pramoedya Ananta Toer yang termasuk langka di saat itu dan pada saat  duduk di bangku SMA, Ia mulai menulis. Sehingga ketika masuk di perguruan tinggi dan menjadi mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia, beliau telah aktif menulis untuk memberikan kritikan terhadap kebijakan rezim pemerintahan orde lama yang menurutnya tidak pro rakyat.

Itulah kisah seorang aktivis tahun 1966. Maka bagaimana dengan mahasiswa saat ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun