Mohon tunggu...
Muti Sabila Fadila
Muti Sabila Fadila Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Seorang mahasiswa pendidikan kimia yang hobi membaca buku fiksi maupun nonfiksi. Kategori buku yang sering dibaca yaitu self improvement.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Upaya Atasi Sampah Domestik Organik dengan Ecoenzyme

6 Februari 2024   22:49 Diperbarui: 6 Februari 2024   23:02 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampah domestik atau limbah rumah tangga berasal dari sisa buah-buahan atau sayur-sayuran yang sering kita konsumsi. Semakin hari, jumlah sampah domestik ini semakin meningkat sejalan dengan terus bertambahnya populasi manusia serta semakin meningkatnya kebutuhan pangan manusia. Maka tak heran, persentase sampah domestik menyumbang jumlah yang cukup besar dalam permasalahan limbah di lingkungan. Jika ini terus dibiarkan, maka akan memperburuk kondisi lingkungan tempat tinggal kita. 

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah sampah domestik ini harus segera diterapkan. Sayangnya masyarakat kita masih kurang kesadaran dan kurang pengetahuan bagaimana cara mengolah sampah domestik ini sehingga dapat meminimalisir dampak buruk yang ditimbulkan dari sampah tersebut. Padahal, hanya dari sisa buah-buahan ataupun sayur-sayuran tersebut dapat menjadi sesuatu yang dapat menyelamatkan kelestarian lingkungan kita bahkan bisa mempunyai nilai jual dan jadi sumber penghasilan. Solusinya adalah mengolah sampah domestik menjadi ecoenzyme.

Apa Itu Ecoenzyme?

Ecoenzyme adalah hasil fermentasi dari limbah domestik seperti sisa buah-buahan dan sayur-sayuran, air, dan gula yang disimpan selama beberapa bulan. Kemudian, ecoenzyme tersebut dapat digunakan salah satunya sebagai cairan pembersih alami yang ramah lingkungan.

https://lifestyle.bisnis.com/
https://lifestyle.bisnis.com/

Bagaimana Cara Membuat Ecoenzyme?

Berikut bahan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat ecoenzyme

  • Limbah domestik : sisa buah-buahan dan sayur-sayuran yang masih segar
  • Molase atau air gula (bisa menggunakan gula aren)
  • Air
  • Wadah plastik

Adapun, langkah-langkah membuat ecoenzyme adalah sebagai berikut :

  • Masukkan sisa buah-buahan dan sayuran sayuran, molase, dan air dengan perbandingan 3 : 1 : 10 ke dalam wadah plastik. Artinya jika menggunakan 3 kg sisa buah-buahan dan sayu-sayuran maka dibutuhkan 1 kg molase dan 10 kg air
  • Campurkan bahan-bahan tersebut lalu tutup dengan rapat agar tidak ada udara yang masuk
  • Biarkan selama 3 bulan. Selama proses fermentasi akan dihasilkan gas sehingga pada 2 minggu pertama setiap harinya penutup harus dibuka agar gasnya keluar dan tidak meledak
  • Setalah 3 bulan, ecoenzyme bisa dipanen

Selain itu, ada pula hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan ecoenzyme, diantaranya :

  • Jangan menggunakan wadah kaca atau logam karena tidak bisa mengembang, Perlu diingat, dalam proses fermentasi ecoenzyme akan mengeluarkan gas yang mengakibatkan volume gas dalam wadah akan semakin bertambah
  • Warna ideal ecoenzyme adalah coklat tua. Jika berwarna hitam, tambahkan gula untuk mengulang proses fermentasinya
  • Sisa atau residu organik ecoenzyme dapat digunakan kembali. Cara yang dilakukan yaitu dengan menambahkan kembali sisa buah-buah atau sayur-sayuran segar ke dalam cairan ecoenzyme
  • Jika tidak memiliki sampah dapur yang cukup dapat menambahkannya sedikit-sedikit. Catatannya, waktu fermentasi 3 bulan terhitung ketika sampah dapur terakhir selesai ditambahkan
  • Semakin lama difermentasikan akan semakin baik karena ecoenzyme tidak memiliki tanggal kadaluarsa
  • Jangan disimpan dalam kulkas, tetap disimpan di suhu ruang

Apa Manfaat Ecoenzyme?

  • Cairan pembersih serbaguna

Cairan ecoenzyme dapat digunakan sebagai cairan pembersih untuk keperluan rumah, diantaranya untuk membersihkan lantai, memncuci baju, dan membersihkan keperluan lainnya. Perlu dicatat bahwa cairan ecoenzyme yang digunakan sebagai pembersih adalah campuran cairan ecoenzyme dan air yang diambil setiap kali pakai atau dengan maksimal waktu penyimpanan 7 hari. Penyimpanan lebih dari 7 hari akan menyebabkan bakteri yang ada pada air merusak fungsi dari larutan pembersih

  • Pupuk tanaman

Ecoenzyme juga berguna untuk pupuk tanaman. Caranya dengan mencampurkan 30 ml cairan ecoenzyme ke dalam 2 liter air lalu dipindahkan ke dalam botol semprot. Selanjutnya dapat diaplikasikan ke tanah di sekitar tanaman sehingga akan semakin subur

  • Pengusir hama

Ecoenzyme efektif untuk mengusir hama tanaman bahkan hama yang menggangu di sekitar rumah seperti kecoa, semut, lalat, nyamu dan serangga lainnya. Caranya dengan mencampurkan 15 ml cairran ecoenzyme ke dalam 500 ml air dan dimasukkan ke dalam botol semprot lalu diaplikasikan ke area hama yang ditargetkan

  • Melestarikan lingkungan sekitar

Ecoenzyme terbuat dari bahan alami yang ramah lingkungan sehingga ketika digunakan pun tidak akan memberikan dampak buruk terhadap lingkungan kita. Joean Oon, seorang promotor ecoenzyme mengklaim bahwa 1 liter larutan ecoenzyme dapat membersihkan hingga 1000 liter air sungai yang tercemar. Maka dari itu, penggunaan ecoenzyme adalah upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan sekitar

Ecoenzyme menjadi langkah kecil kita dalam menjaga lingkungan dari limbah domestik yang semakin hari semakin banyak jumlahnya. Langkah kita, berasal dari aksi kita, dan berdampak untuk lingkungan tempat tinggal kita. Selamat mencoba!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun