Mohon tunggu...
mutiatul wadhifa
mutiatul wadhifa Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

namaku Mutia, hobiku membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konflik Palestina dan Israel Kembali Memanas, Indonesia Konsinten Dukung Palestina

30 Juni 2024   13:47 Diperbarui: 30 Juni 2024   15:20 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Konflik Palestina dan Israel kembali muncul dalam dalam beberapa hari terakhir ini. Hal ini disebabkan serangan hamas palestina terhadap israel diwilayah selatan jalur gaza. Serangan ini terjadi untuk membalas tekanan dan serangan yang dilakukan israel terhadap palestina selama bertahun-tahun. Hingga saat ini, korban konflik palestina dan israel dikabarkan telah mencapai 2.300 korban jiwa dan 8.900 korban luka diantara kedua pihak. 

Tidak tinggal diam, israel terus menyerang gaza tanpa ampun. Serangan itu tidak hanya ditujukan untuk hamas saja, namun juga anak-anak, perempuan, hingga warga biasa juga terkena serangan tersebut. Bahkan, puluhan rumah sakit juga diserang, pasukan listrik juga di stop, hingga sinyal komunikasi yang kadang hilang menyebabkan korban dari jalur gaza mulai bertambah. 

Dr. Siti Mutiah Setiawati, M.A., mengungkapkan alasan mengapa gaza menjadi daerah rawan konflik palestina dan israel. Setelah diamati, sejak tahun 2008 gaza sudah menjadi target israil  untuk diserang karena hamas palestina ada disana, yang mana, hamas ini merupakan gerakan mencita-citakan kemerdekaan palestina. Gaza adalah suatu wilayah yang dulu milik mesir, kemudian diambil oleh israel setelah perang 1967. Tapi kemudian perundingan oslo 1993 wilayah gaza merupakan wilayah otorotis, jadi bukan wilayahnya palestina. Masih jadi wilayah israel di dalamnya sejak 1967.

Wilayah gaza merupakan wilayah dengan jumlah penduduk sekitar 1,11 juta jiwa, dan merupakan salah satu wilayah yang terpadat didunia. Penduduk palestina yang tinggal dijalur gaza diketahui dan sering mendapatkan tekanan dari israel, dan tempat tinggal yang kumuh. Dr. Siti Mutiah Setiawati, M.A., menambahkan, posisi hamas dipihak palestina semakin tertekan akibat adanya perjanjian damai antara israel dengan mesir, dimana membuka perdamaian israel dengan negara-negara arab lainnya.

Jadi, kalau kita lihat konflik ini bentuk dari terdesaknya pihak hamas. Karena dia sebagai negara yang terjajah, kalau tidak melawan itu justru aneh. Apalagi dengan adanya dukungan negara lain terhadap israel, akan membuat hamas palestina semakin sulit. Ini yang kita coba cari penyelesaiannya itu seperti apa. Sebenarnya hampir mirip dengan indonesia, akan tetapi kala itu indonesia tidak hanya menggunakan kekerasan saja, tapi juga berkomunikasi antara dua pihak untuk menemukan posisi yang saling bersesuaian, yang jika dilakukan dan diselesaikan dengan baik akan berakhir dengan kondisi paling tidak satu pihak memperoleh apa yang diinginkan dan pihak lain bersedia. Dr. Siti Mutiah Setiawati, M.A., menambahkan, bahwa perdamaian telah banyak dalam konflik palestina dan israel ini. Sayangnya, tidak disangka-sangka membuahkan hasil, usaha tersebut justru gagal karena pelanggaran diantara dua pihak.

Indonesia sendiri secara konsisten mendukung palestina untuk menjadi negara merdeka. Hal ini sesuai dengan landasan undang-undang dasar suatu negara atau konstitusi yang percaya bahwa segala bentuk penjajahan harus dihapus dari dunia. Momen ini menjadi kesempatan bagi dunia internasional untuk memberikan perhatian lebih terhadap konflik palestina dan israel. Prof. Dr. Mochtar Masoed menjelaskan, beberapa tahun terakhir amerika serikat nampak hadir dalam konflik timur tengah (israel dan palestina). Namun, sejak disahkan oleh Abraham Accords, yakni perjanjian kerja sama antara israel dan uni emirat arab yang diprakaisa oleh AS.


Nah, Abraham Accords itu merupakan indikasi terjadinyan rekonfigurasi atau penataan kebijaksanaan negara timur tengah akibat kembalinya wawasan strategi amerika. Poin yang ditegasakan untuk menggambarkan bagaimana keadaan ditimur tengah. Perlu diingat juga pengaruh iran juga berperan dalam konflik ini. Abraham Accords dipandang sebagai gerakan hubungan resmi antara negara dan negara yang mempersatukan kekuatan melawan pengaruh iran yang menyebabkan berakhirnya isolasi terhadap israel. Sehingga, semangat memperjuangkan palestina ini menurun.

            Timbulnya konflik palestina dan israel ini memiliki banyak faktor yang terjadi antara kedua pihak. Serangan hamas pada israel tentunya bukanlah awal mula dari perang, akan tetapi merupakan rantai dari ketegangan politik yang telah dimulai sejak bertahun-tahun lalu. Perdamaian antara keduanya dapat dilakukan jika dunia internasional turut memberikan perhatian tanpa melibatkan kapentingan lainnya. Malalui langkah tersebut, konflik palestina dan israel diharapkan dapat menemui titik terang dan tidak lagi mengorbankan berjuta-juta nyawa warga sipil.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun