Mohon tunggu...
Mutiara Amelia Sabrina
Mutiara Amelia Sabrina Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pelajar

Ikhtiar adalah jalan ninjaku

Selanjutnya

Tutup

Film

Kritik Film "Hotaru no Haka"

4 Februari 2020   14:14 Diperbarui: 5 Februari 2020   14:42 1240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
poster film Hotaru no Haka via riverfronttimes.com

pada film ini menceritakan 2 orang Jepang diantaranya 1 kakak dan 1 adiknya yang menjalani nasibnya, setelah kedua orang tuanya meninggal karena peperangan. Pada awal cerita digambarkan seorang kakak yang melindungi adik perempuannya dari bombardir pesawat Amerika yang mengakibatkan kematian dari ibunya.

 kakak tersebut berpikiran untuk tinggal di rumah saudara ibunya yang tidak jauh dari desa yang ia tempati. Di tempat bibinya sering terjadi suatu konflik antara bibi dan adik perempuannya tentang peninggalan-peninggalan dari ibunya sudah meninggal, karena tidak tahan dengan perdebatan antara adik perempuannya dengan bibinya , kakak tersebut berpikiran untuk tinggal di sebuah tempat perlindungan yang jauh dari desa agar tidak terjadi lagi konflik antara adik perempuannya dengan bibinya.

Ketika mereka mulai tinggal di tempat perlindungan tersebut awalnya mereka masih senang - senang saja karena masih terdapat uang tabungan dari orang tuanya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, Lama-kelamaan uang tabungan tersebut habis dan hidup mereka pun semakin diuji karena adik perempuannya mengalami gejala kekurangan gizi. 

Tak lama kemudian mereka kehabisan uang untuk memenuhi kebutuhan mereka, dan akhirnya adiknya meninggal dunia dan kakaknya itu ikut meninggal dunia setelah perjajahan, Amerika itu disepakati oleh pihak Jepang.

pada awal film tersebut terdapat cuplikan dari akhir film cerita. Sehingga, dipertengahan cerita kita sudah bosan karena dapat memperkirakan akhir cerita tersebut. selain itu, pengisi suara dalam film tersebut kurang cocok dengan karakter film. misalnya, suara dari Setsuko yang bukan lain adalah adeknya seperti wanita yang sudah berusia. sehingga memberikan kesan 'aneh' kepada penonton. Visualisasi gambar dari animasi film ini pun kurang menarik.

diharapkan apabila dibuat kembali atau ada kelanjutan dari film tersebut. tim produksi dapat memperbaiki seperti pengisi suara hingga visualisasi dari film ini. sehingga film film selanjutkan akan lebih baik dan menutupi kekurangan dari film ini.

disusun oleh :

- Lukman Adiantoro

-Devon Putra Deanta

-Putri Sulastri

-Mutiara Amelia S.

- Islah R. Nusa

XII MIPA 6

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun