Mohon tunggu...
Mutiara Amelia Sabrina
Mutiara Amelia Sabrina Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pelajar

Ikhtiar adalah jalan ninjaku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Feminisme

12 Januari 2020   10:57 Diperbarui: 12 Januari 2020   16:40 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Emansipasi wanita telah diperjuangkan bahkan sejak abad ke-14 untuk memperoleh kesamaan hakseperti kaum laki laki. Seperti yang kita ketahui telah banyak tokoh tokoh emansipasi wanita seperti R.AKartini, Dewi Sasrtika, Hj Rangkayo Rasuna Said dan masih banyak lagi.

Segala cara dilakuakn untuk membuka pikiran masyarakat agar para wanita tidak disisihkan dunia. Namun, hingga kini emansipasi masih dikatakan sekedar basa basi. Banyak yang mendukung gerakan ini namun pada kenyataanya masih melarang anak perempuanya untuk menganyam pendidikan tinggi, masih banyak suami yang melarang istrinya untuk bekerja dengan alasan wanita cukup diam dirumah menyelesaikan pekerjaan
rumah. 

Wanita seringkali dijadikan nomer dua ketika memilih pemimpin entah dalam suatu projek pekerjaan atau sesederhana ketua osis di sekolah, denga alasan yang tidak masuk akal tanpa melihat kemampuan wanita tersebut , ya.. diakan cewek ketua itu kan bagusnya cowok kata kata tersebut seringakali terdengar. hal tersebut memperlihatkan sempitnya ruang gerak wanita di dunia ini.

Atas segala peristiwa tersebut muncullah ideologi yang bermaksud untuk mengangkat derajat wanita di mata dunia. Mungkin anda tahu istilah feminisme ? ya, feminisme adalah sebuah gerakan yang menuntut kesamaan serta keadilaan hak antara pria dan wanita. Istilah yang baru baru ini populer dikalangan masyarakat sebenarnya telah digukanan sejak tahun 1890-an yang diwujudkan ddalam parade bernama Women's March dimana parade tersebut mengangkat isu pentingnya hak hak perempuan. 

Pada 21-22 januari 2017 lalu parade ini kembali ditampilkan di Washington D.C, Amerika Serikat. Bahkan di Indonesia pun telah diadakan di kota kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Bali. Walaupun Ideologi ini terbilang sangat baik, namun seringkali terjadi kesalahpahaman
dimasyarakat. 

Banyak yang menganggap bahwa dengan Feminisme yang mengangkat derajat wanita hal tersebut mengajarkan perempuan untuk membenci laki laki. Pemahaman radikal tersebut berasal dari Marily French yang mengatakan 'all men are rapist and that's all they are '. Hal tersebutlah yang menutup mata masyarakat akan baiknya paham feminisme yang sebenarnya bermaksud untuk menyetarakan hak perempuan dalam bidang politik, ekonomi , budaya, maupun ruang publik. 

Sekarang ini masih banyak masyarakat Indonesia yang menolak paham feminisme karena dianggap paham yang sekuler karena datang dari negara barat. Padahal tidak semua paham dari barat itu sekuler, seperti feminisme ini yang mengangkat hak wanita bukan berarti menjatuhkan atau bahkan lebih tinggi dari derajat pria. 

Selain itu masih ada yang menganggap bahwa paham ini bertentangan dengan prinsip agama khususnya agama islam. Karena feminisme dianggap akan menindas kaum pria, wanita akan melupakan kewajibanya sebagai istri atau ketakutan yang nantinya justru wanitalah yang memimpin
sebuah rumah tangga. Padahal terdapat kecocokan paham feminisme dengan agama islam. Islam sendiri sangat memberikan ruang lingkungan dan sosial yang layak bagi perempuan . contohnya Aisyah istri Nabi Muhamad SAW merupakan salah seorang perawi hadis yang terkenal, beliau mendapatkan ruang publik untuk bebas bergerak dalam pendidikan. Telah banyak tokoh muslim yang mengangkat paham feminisme diantaranya Syaikh Rifa'ah Rafi' Al- Thathawi, Syaikh Muhamad Abduh, Qasim Amin.

Memang benar, selain perkembangan feminisme yang kian hari dapat diterimam oleh masyarakat, banyak pula pahan feminisme radikal bertebaran. Sebenarnya apapun pahamnya, baik dari barat ataupun timur pasti terdapat kebaikan dan keburukan. Karena itulah perlunya kebijaksanaan dalam
menyikapi paham tersebut. Yang terpenting adalah bagaimana masyarakat mau membuka pikiran akan pentingnya kesetaraan hak antara pria dan wanita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun