Pemindahan Ibu Kota

Presiden RI Joko Widodo memaparkan akan melanjutkan pengembangan berbegai kawasan di luar Pulau Jawa. Menurut kepala staf kemerdekaan Moeldoko rencana pemerintah ibu kota ini sudah dipikir matang matang. 

Kendati demikian, pro dan kontra timbul dikalangan masyarakat. Fraksi partai PKS mengngkapkan bahwa pemindahan ibu kota sebaiknya jangan dulu diprioritaskan. Kemungkian gagal dan banyaknya dana yang dikeluarakan jadi penyebab kurangnya dukungan pada rencana ini . 

Lalu apakah pemindahanibu kota ini menjadi solusi dari masalah atau justru menimbulkan masalah baru?. Seperti yang sudah disampaikan oleh Presides RI, bahwa pembangunan diluar Pulau Jawa harus dikembangkan. Kepadatan penduduk di Pulau Jawa juga menjadi penyebab dibuat rencana pemindahan ibu kota ini. 

Dimana diharapkan rencana ini menjadi solusi bagi kepadatan penduduk di Pulau Jawa. Sehingga penimpangan ekonomi ataupun sosial yang terjadi di antara dalam dan luar Pulau Jawa juga dapat teratasi. Namun, kemungkinan timbulnya masalah baru perlu diperhatikan pemerintah. Anggaran dana yang seringkali lalai dalam pengalokasian bisa menjasi masalah utama. 

Selain itu, memburuknya perekonomian bisa ditimbulkan oleh proyek ini. Mengingat negara kita memang sedang mengalami krisis moneter. Bahkan bisa dikatakan proyek ini terkesan 'lari dari masalah', karena bukannya mengatasi masalah yang sedang terjadi seperti banjir dan kemacetan ibu kota Jakarta, pemerintah justru mencari tempat yang tidak rawan banjir dan kemacetan tanpa menyelesaikan masalah di ibu kota sebelumnya. 

Atas segala kemungkinan yang akan terjadi dan apapun keputusan pemerintah kelak, masyarakat perlu memberikan dukungan demi kesuksesan proyek ini. Semoga rencana pemindahan ibu kota ini bisa menjadi solusi bagi berbagai masalah di negara ini. 

Selain itu, diharapkan pemerintah tidak hanya terfokus dalam satu permasalahan ini saja. Namun juga dapat memberikan ruang pada masalah masalhan yang tidak kalah pentinta sepertu perampasan tanah dan pelanggaran HAM kaitan konflik agrarian.