Mohon tunggu...
Mutia Sari Sholikha
Mutia Sari Sholikha Mohon Tunggu... -

Meniatkan untuk kebajikan Bahagia dalam setiap kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kebingungan Sasa

8 Agustus 2017   21:20 Diperbarui: 8 Agustus 2017   21:21 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

"Ibu juga ngga tahu tadi. Di perempatan Seno itu, ibu kan dari utara terus sign ke kanan, jalannya sepi. Tapi pas nyebrang ibu malah ditabrak dari selatan. Ibu juga bingung masnya tadi kenapa bisa nabrak ibu karena ibu yakin ibu nyebrang dalam kondisi jalan yang memang sepi. Untung cuma jatuh sama lecet-lecet. Tapi jatuhnya itu yang ibu agak khawatir karena posisinya itu duduk."

Sasa yang sadar pun reflex mengambilkan segelas air putih, betadine, dan plester untuk ibunya.

"Padahal ibu tadi gak ngantuk lho, sepanjang jalan juga dzikir."

Ternyata setelah satu tahun berselang, setelah berbulan-bulan ia berusaha mencari jawaban, baru sekarang ia berhasil menemukan. Sederhana saja bahwa ternyata bukan usaha yang menentukan hasil. Lihat saja ibunya yang ia tahu tak pernah ngebut waktu berkendara ternyata bisa kecelakaan juga padahal ibunya dzikir terus sepanjang jalan. Bagaimana dengan Sasa? Ia yakin bahwa masalah kebaikan, ia masih kalah jauh dibanding ibunya.

Bukan usaha yang menentukan keberhasilan. Bukan usaha yang membuatnya selalu ranking 1 selama ini, bukan. Bukan usaha yang membuat teman-temannya yang tak beranking itu diterima di PTN favorit, bukan. Itu semua karena ridhoNya. Dan usaha hanyalah salah satu jalan untuk mencapai ridhoNya. Maka Sasa pun sadar bahwa apa yang terjadi padanya sekarang adalah bagian dari peringatan Tuhan. Untuk apa? Untuk tidak lagi melewati satu etape dalam mencapai keberhasilan bahwa Tuhanlah yang sejatinya berperan atas semua kejadian. Dan bahwa kuasa manusia hanya terbatas pada doa dan ikhtiar untuk menggapai ridhonya sehingga setelah itu peran Tuhanlah yang menentukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun