Mohon tunggu...
Mutia Saka Andini
Mutia Saka Andini Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa

Mahasiswa Sarjana Akuntansi - NIM 43223010023 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kemampuan Memimpin Diri dan Upaya Pencegahan korupsi, dan Etik: Keteladanan Mahatma Gandhi

18 Desember 2024   17:45 Diperbarui: 18 Desember 2024   17:45 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Korupsi dan pelanggaran etik adalah masalah kompleks yang terus menghantui bangsa kita. Namun, di tengah maraknya praktik-praktik yang merugikan ini, kita memiliki kesempatan untuk menjadi bagian dari solusi. Salah satu cara yang efektif adalah dengan memulai perubahan dari diri sendiri. Mahatma Gandhi, tokoh inspiratif dunia, telah menunjukkan bahwa seorang individu dapat menjadi agen perubahan yang signifikan. Melalui kepemimpinan diri yang kuat dan komitmen pada nilai-nilai moral, kita dapat berkontribusi dalam upaya pencegahan korupsi dan pelanggaran etik. 

Sebagai individu, saya menyadari betapa pentingnya peran saya dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas dari korupsi. Inspirasi dari Mahatma Gandhi telah mendorong saya untuk melakukan perubahan dari dalam diri. Prinsip-prinsip yang beliau ajarkan, seperti kejujuran, kesederhanaan, dan non-kekerasan, menjadi kompas bagi saya dalam menjalani hidup. 

Perjalanan saya dalam upaya menjadi agen perubahan dimulai dari kesadaran akan pentingnya integritas. Saya menyadari bahwa integritas bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi sebuah tindakan nyata yang harus diwujudkan dalam setiap aspek kehidupan. Dalam pekerjaan, saya selalu berusaha untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, menghindari konflik kepentingan, dan menolak segala bentuk suap. Prinsip "tidak ada makan siang gratis" selalu saya pegang teguh. 

Selain menjaga integritas pribadi, saya juga berusaha menjadi teladan bagi orang-orang di sekitar saya. Dengan bersikap jujur, terbuka, dan bertanggung jawab, saya berharap dapat menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Dalam lingkungan kerja, saya aktif dalam kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya etika dan integritas. 

Dalam kehidupan sehari-hari, saya mencoba menerapkan nilai-nilai yang diajarkan oleh Mahatma Gandhi. Misalnya, saya berusaha untuk hidup sederhana, menghargai perbedaan, dan selalu berpikiran positif. Saya juga aktif terlibat dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan untuk membantu sesama. 

di atas menyajikan lima prinsip utama dalam gaya hidup Mahatma Gandhi yang dapat kita internalisasi. Gandhi, seorang pemimpin India yang sangat berpengaruh, dikenal karena perjuangan non-kekerasannya dalam meraih kemerdekaan India. Prinsip-prinsip yang diajarkannya tidak hanya relevan pada masanya, tetapi juga sangat relevan dalam kehidupan kita saat ini. 

  • Kebenaran (Truth): Gandhi sangat meyakini pentingnya hidup dalam kebenaran. Bagi beliau, kebenaran adalah landasan dari semua tindakan. Prinsip ini mendorong kita untuk selalu jujur, transparan, dan konsisten dalam segala hal.
  • Cinta (Love): Cinta kasih universal adalah inti dari ajaran Gandhi. Cinta tidak hanya terbatas pada sesama manusia, tetapi juga mencakup semua makhluk hidup dan alam semesta. Prinsip ini mendorong kita untuk hidup dengan welas asih, empati, dan toleransi.
  • Puasa (Laku Prihatin): Puasa bagi Gandhi bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga merupakan bentuk disiplin diri dan pengendalian nafsu. Melalui puasa, kita dapat menjernihkan pikiran dan memperkuat tekad.
  • Anti Kekerasan (Nonviolence): Prinsip ini menjadi ciri khas perjuangan Gandhi. Beliau meyakini bahwa kekerasan tidak akan pernah melahirkan perdamaian. Prinsip ini mendorong kita untuk menyelesaikan konflik dengan cara damai, dialog, dan negosiasi.
  • Keteguhan Hati dan Prinsip: Keteguhan hati dan prinsip yang kuat adalah kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan. Gandhi menunjukkan bahwa dengan keyakinan yang kuat, kita dapat mengatasi segala rintangan.

Dalam konteks kehidupan sehari-hari, kita dapat menerapkan prinsip-prinsip Gandhi dengan cara:

  • Berlatih kejujuran: Selalu berkata jujur dalam segala situasi, meskipun itu sulit.
  • Menunjukkan empati: Memahami dan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.
  • Menghindari konflik: Mencari solusi damai dalam setiap perbedaan pendapat.
  • Membantu sesama: Berkontribusi dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan.
  • Menjaga lingkungan: Hidup selaras dengan alam.

ppt Prof. Apollo
ppt Prof. Apollo

Mahatma Gandhi: Tokoh Perubahan

  • Siapa itu Mahatma Gandhi? Mahatma Gandhi adalah seorang tokoh politik dan spiritual India yang sangat dihormati. Ia dikenal sebagai pemimpin gerakan kemerdekaan India melalui cara-cara damai dan non-kekerasan.
  • Pengaruhnya: Gandhi berhasil membebaskan India dari penjajahan Inggris tanpa menggunakan kekerasan. Ajaran dan tindakannya menginspirasi banyak gerakan sosial di seluruh dunia.

Ahimsa: Prinsip Non-Kekerasan

  • Pengertian Ahimsa: Ahimsa adalah kata Sanskerta yang secara harfiah berarti "tidak menyakiti" atau "tanpa kekerasan". Ini adalah prinsip dasar dalam ajaran Hindu dan Jainisme, dan diadopsi oleh Gandhi sebagai landasan perjuangannya.
  • Penerapan Ahimsa: Gandhi menerapkan prinsip ahimsa dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam politik. Ia percaya bahwa kekerasan hanya akan melahirkan kekerasan, dan bahwa perubahan sosial yang sejati hanya bisa dicapai melalui cara-cara damai.
  • Ahimsa sebagai Bagian dari Panca Yama: Ahimsa merupakan salah satu dari lima yamas (pengendalian diri) dalam ajaran Yoga. Empat yamas lainnya adalah:
    • Brahmacharya: Mengendalikan nafsu seksual
    • Satya: Berbicara jujur
    • Asteya: Tidak mencuri
    • Aparigraha: Tidak serakah

Konflik dan Kekerasan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun