Tuhan, semoga Engkau menurunkan berkah yang melimpah kepada seluruh umat, menghilangkan segala kesusahan dan penyakit, serta memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan kepada seluruh hamba-Mu. Air mata yang mengalir dari hati yang suci, yang muncul dari ketulusan bakti kepada-Mu.
Welas asih, welas asih Tuhan Jagat Raya. Sehat, selamat dan damai karena kasih sayang Tuhan Allah.
Doa yang ditulis oleh Raden Mas Panji Sosrokartono ini menunjukkan keimanannya dan kepeduliannya terhadap sesama. Kita dapat menggunakan doa ini sebagai inspirasi untuk selalu bersyukur dan meminta perlindungan Tuhan Yang Maha Kuasa.
- Bagaimana Sosrokartono membangun jaringan dan aliansi?
Organisasi yang berfokus pada budaya dan pengetahuan: Indische Vereeniging
Sosrokartono membentuk Indische Vereeniging pada tanggal 15 November 1908 bersama lebih dari 20 pemuda Hindia Belanda. Organisasi ini adalah organisasi budaya dan ilmu pengetahuan, bukan politik.Tujuan dari 3 Indische Vereeniging adalah untuk membantu pemuda Indonesia dan masyarakat Belanda bertukar ide dan pengetahuan. Sosrokartono membangun hubungan yang kuat dengan orang Belanda yang mungkin mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui organisasi ini.
 Prestasi sebagai Wartawan Perang Dunia I
Sosrokartono bekerja sebagai wartawan perang untuk New York Herald Tribune di Wina, Austria selama Perang Dunia I. Hasil perundingan perdamaian rahasia di hutan Champagne, Prancis Selatan, yang menggemparkan Amerika dan Eropa, dicatat dalam prestasinya yang luar biasa.Sosrokartono menunjukkan keahlian dan integritasnya sebagai wartawan dengan menggunakan kode pengenal "Bintang Tiga" sebagai anonim dalam liputan tersebut. Peran ini memberikan wawasan geopolitik yang mendalam dan memperluas jaringannya di kalangan wartawan internasional.
Pidato di Kongres Ilmu Bahasa dan sastra Belanda
Pidato di Kongres Ilmu Bahasa dan Sastra Belanda di Kota Gent Tanggal 29 Agustus 1899, Sosrokartono berbicara di hadapan Kongres Ilmu Bahasa dan Sastra Belanda yang ke XXV di Kota Gent. Pidatonya dimuat dalam Neerlandia bulan Oktober 1899, dan dia menyoroti kondisi bahasa Belanda di Jawa serta mengusulkan bahwa orang-orang di atas bangsa Jawa menerima pendidikan Barat dan bahwa bahasa Belanda harus menjadi bahasa kedinasan di Hindia Belanda.Â
Hubungan Keluarga dan Silsisah