limbah plastik, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melakukan pelatihan pembuatan Ecobrick atau "Bata Ramah Lingkungan" di Dusun Tambas, Desa Kismoyoso, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (17/2/2023).
Membuat barang dari pemanfaatanEcobrick merupakan suatu teknik pengelolaan limbah anorganik berupa limbah plastik agar memiliki nilai guna tinggi. Pembuatannya yang mudah membuat Ecobrick banyak digemari masyarakat. Ecobrick atau bata ramah lingkungan dibuat dari botol plastik yang diisi dengan potongan limbah plastik lalu dipadatkan hingga padat dan keras.
Saat ini ecobrick sudah mulai populer di mancanegara karena dinilai memberikan manfaat dan bisa menjadi solusi yang visioner dengan keberadaan plastik yang setiap hari jumlahnya selalu bertambah.
Kegiatan yang diikuti oleh Ibu-Ibu PKK RT 03 RW 07 Dusun Tambas, diselenggarakan pertama kali pada hari Minggu, 12 Februari 2023 di salah satu rumah anggota PKK, yaitu rumah Ibu Paryanti. Kegiatan ini diawali dengan pembagian pamflet mengenai Ecobrick. Setelah itu dilakukan pemaparan materi seperti latar belakang, sejarah, manfaat, dan selanjutnya dilaksanakan demonstrasi cara pembuatan Ecobrick.
Berdasarkan antusiasme ibu-ibu PKK yang ingin mengetahui pembuatan barang-barang hasil dari Ecobrick, dilaksanakan pertemuan kedua untuk melakukan workshop pembuatan kursi. Pada hari Minggu, 19 Februari 2023 kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan anggota PKK RT 03/RW 07 Dusun Tambas, Desa Kismoyoso dan bertempat di posko KKN UNS Kelompok 27 & 28 di Dusun Tambas. Hasil akhir dari sosialisasi ini berupa produk kursi dari Ecobrick.
Tujuan program kerja dari KKN UNS kelompok 28 ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan limbah rumah tangga, salah satunya limbah plastik. Program kerja ini juga bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang pembuatan Ecobrick dan salah satu produk Ecobrick, yaitu kursi.
"Program ini sangat menambah pengetahuan kami sebagai ibu-ibu PKK untuk membuat kerajinan. Bahannya sangat mudah didapat, apalagi di rumah banyak sampah plastik," ujan Ibu Alifatun, Sekretaris Ibu-ibu PKK RT 03/RW 07 Desa Kismoyoso, Jumat (17/2/2023).
Dengan pemanfaatan sampah plastik tersebut, pelestarian lingkungan dan pengurangan limbah plastik menjadi sasaran dari program kerja ini selaras dengan pengertian ecobrick yaitu teknik pengelolaan limbah anorganik berupa limbah plastik agar memiliki nilai guna tinggi.
Dari pelatihan ini diharapkan masyarakat dapat membuat produk-produk Ecobrick secara mandiri sehingga bermanfaat untuk desa dan untuk masyarakat. Produk Ecobrick yang dihasilkan masyarakat diharapkan dapat dibuat dalam skala besar sehingga bisa menghasilkan suatu produk yang dapat diperjualbelikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H