Mohon tunggu...
Mutiara Zulfa Lathifah
Mutiara Zulfa Lathifah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Efektif dalam Mengembangkan Retorika untuk Komunikasi Lisan dan Tulisan

28 Mei 2024   22:44 Diperbarui: 28 Mei 2024   23:02 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Syamsul Yakin dan Mutiara Zulfa Lathifah
Dosen Retorika dan Mahasiswa UIN Syarif  Hidayatullah Jakarta

Setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan ketika mengembangkan retorika untuk komunikasi  lisan dan tulisan
 Pertama, Anda harus menggunakan bahasa standar atau default. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bahasa Mandarin adalah kata bahasa Indonesia yang tepat dan benar. Forum resmi biasanya menggunakan bahasa default
 

Yang ingin saya sampaikan pada poin ini adalah bahwa bahasa asing dapat digunakan sebagai selingan dalam  komunikasi apapun, baik lisan maupun tulisan
 Tujuannya adalah untuk menanamkan rasa percaya diri pada penonto. Bahasa gaul dan bahasa daerah mungkin penting, namun begitu juga dengan memilihnya sekali atau dua kali. Tujuannya adalah agar audiens mendekati pembicara dan menceritakan lelucon atau lawakan sebagai pemecah kebekuan

Kedua, informasi yang disampaikan harus berbasis data. Data adalah fakta yang belum diolah. Sementara fakta adalah  apa saja yang tertangkap oleh indra manusia, ada, dan nyata. Data itu dapat berupa simbol, angka, dan kata-kata.

Yang dimaksud berbasis data adalah materi atau tema yang disampaikan berdasar fakta. Setiap fakta umumnya dapat diverifikasi bersama-sama.

Ketiga, Riset adalah suatu penelitian yang diawali dengan pengumpulan data, menganalisisnya, dan menarik kesimpulan
 Misalnya, hasil survei mencakup jumlah penduduk Indonesia, rasio gender, pendidikan, dan  pendapatan per kapita
 
Hal ini melibatkan pengembangan bahasa komunikatif yang dapat dipelajari secara teoritis dan dipraktikkan berulang kali dan menjadi kebiasaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun