Kesehatan masyarakat dapat saya kategorikan sebagai program studi yang underrated, banyak orang menganggap sepele namun ternyata banyak funfact yang mungkin orang awam jarang tau. Pada prodi kesehatan masyarakat di Universitas Airlangga terdapat banyak peminatan yang dapat dipilih di semester 5/6. Dua peminatan yang paling banyak digandrungi para mahasiswa adalah AKK (Administrasi Kebijakan Kesehatan) dan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) hal ini mengacu pada prospek kerja kedepannya. Selain itu, terdapat satu peminatan yang menurut saya dapat memberikan propspek kerja yang menjanjikan yaitu kesling (Kesehatan Lingkungan). Berdasarkan penjelasan dari Mas Thufail Muttaqin selaku alumni dari peminatan departemen kesling, bahwa di kesling akan lebih banyak melakukan kegiatan di lapangan untuk hasil yang lebih maksimal. Hal ini mengacu pada posisi dari kesling sebagai sarana untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Kota Sidoarjo menjadi salah satu kota besar dan berkembang di daerah Jawa Timur. Sebuah rahmat yang luar biasa dapat hidup dalam kota Kupang ini, Sidoarjo junga banyak dikenal sebagai kota penghasil tangkapan laut seperti bandeng, udang, dll. Hidup dalam kota berkembang tentu banyak daerah industri yang tersebar di setiap penjuru kota. Industri ini ternyata memberikan dampak signifikan terhadap kualitas udara di kota. Data yang diambil dari IQAir menunjukkan bahwa Krian menjadi kota dengan polusi udara terbesar di Indonesia, hal ini tentu perlu menjadi pertimbangan untuk mengembalikan kualitas udara yang baik.
Peran dari kesling sebagai pemerhati lingkungan perlu ditingkatkan untuk mengurangi polusi di daerah Krian. Pemerintah kota Sidoarjo menerapkan beberapa upaya untuk mengurangi polusi salah satunya dengan program penanaman hijau. Program ini dilaksanakan oleh kodim 0816/Sidoarjo di daerah ByPass Krian. Sebagai seorang lulusan kesehatan lingkungan, kerjasama dengan berbagai instansi perlu dilakukan guna menyukseskan upaya yang perlu dilakukan secara langsung. Hal ini mengingat daerah Krian cukup luas sehingga perlu disebarkan tiap-tiap daerah untuk meratakan penanaman hijau ini. Tidak hanya berfokus kepada bagian yang sudah terpapar namun sebagai lulusan kesling perlu ada pemantauan untuk hal yang bisa dicegah. Salah satu penerapan hal ini ialah pada pembangunan flyover di Krian untuk memutus kemacetan. Dalam pembangunan flyover, pemerintah memerhatikan estetika lingkungan sehingga tidak menimbulkan debu ataupun polusi udara dari kendaraan.
Masyarakat juga seharusnya sadar akan perannya dalam membantu menjaga kualitas udara. Masyarakat dapat menggunakan tranportasi umum sebagai sarana untuk beraktifitas sehingga mengurangi asap kendaraan bermotor yang berpotensi meningkatkan polusi. Analisator lingkungan daerah perlu menggalakkan pentingnya upaya yang dilakukan masyarakat guna mempercepat proses pengembalian kualitas uadar di Krian. Di sisi lain, pemanfaatan media sosial sebagai sarana berbagi informasi juga dapat dimanfaatkan untuk mencapai jangkauan yang lebih luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H