Mohon tunggu...
Mutiara Wahyuni Manoppo
Mutiara Wahyuni Manoppo Mohon Tunggu... Dosen - Nurse

Health is a state of complete harmony of the body, mind, and spirit

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Cegah Stunting Sejak Dini

12 Januari 2023   14:37 Diperbarui: 12 Januari 2023   14:41 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Stunting merupakan keadaan dimana tinggi badan anak lebih rendah daripada anak seusianya. Stunting saat ini bukan hanya merupakan masalah nasional tapi juga adalah masalah global. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) pada tahun 2022, penderita stunting di dunia sudah mencapai 22% dari jumlah seluruh anak di dunia (WHO, 2022). Banyak penelitian yang telah dilakukan sehubungan dengan pencegahan stunting, berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan oleh para wanita untuk mencegah anak mereka dari stunting. Menurut (Kementerian Kesehatan RI, 2020) pencegahan stunting dapat dilakukan dengan

Pemeriksaan kehamilan secara rutin

Para calon ibu dapat mencegah anak mereka dari stunting sejak dini dengan rutin melakukan pemeriksaan kehamilan. Bagi wanita hamil diharapkan memeriksakan kehamilan sebanyak 6x dengan masing-masing pemeriksaan,

  • 2 kali pada trimester pertama (kehamilan hingga usia kandungan 12 minggu)
  • 1 kali pada trimester kedua (Usia kandungan 12 minggu hingga 24 minggu)
  • 3 kali pada trimester ketiga (Usia kandungan 24 minggu hingga 40 minggu)

Pemeriksaan kehamilan yang rutin dapat memonitor status gizi ibu, perkembangan janin, denyut jantung janin, imunisasi selama kehamilan, pemberian tablet tambah darah, pemeriksaan laboratorium dan konseling dengan tenaga kesehatan sehingga diharapkan dapat mencegah kelainan dan dapat dilakukan penanganan bila terjadi gangguan.

Gizi Seimbang untuk Ibu hamil

Selama kehamilan, ibu harus mendapatkan asupan gizi yang seimbang  khususya protein, zat besi, kalsium asam folat dan vitamin A, dimana zat-zat gizi ini sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin (Tadesse et al., 2020).

Pemberian ASI Eksklusif

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif berarti bayi hanya menerima ASI sampai usia 6 bulan. Sampai usia bayi 6 bulan, gizi bayi sudah terpenuhi dengan diberikan ASI. Semua nutrisi yang diperlukan oleh bayi sampai usia 6 bulan sudah terkandung dalam ASI. Sehingga para ibu dianjurkan untuk memberikan ASI eksklusif (Savarino et al., 2021)

Lingkungan yang bersih

Stunting terjadi bukan hanya karena masalah gizi tapi juga kebersihan. Lingkungan yang tidak bersih, serta persiapan makanan balita yang kotor dapat menyebabkan balita beresiko stunting. Oleh karena itu, para ibu dianjurkan untuk selalu mencuci tangan ketika akan kontak dengan alat makan ataupun dalam proses pemberian makanan. Kualitas airpun diharapkan merupakan air bersih yang digunakan untuk mandi atau air yang sudah dimasak untuk minum dan proses pembuatan makanan (WHO, UNICEF & Group, 2018).

MPASI seimbang

Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang diperkaya dengan nutrisi seperti zat besi, folat, vitamin B 12 dan zat gizi lainnya membantu dalam pertumbuhan fisik balita. Pemberian MPASI kepada balita tidak hanya diberikan sesuai keinginan ataupun kesukaan anak, tetapi juga diharapkan dapat memperhatikan gizi yang terkandungan pada makanan. Gizi yang seimbang bisa didapatkan dari pangan lokal yang kaya akan nutrisi sehingga tersedia dimanapun. Pengetahuan yang tepat dari ibu balita tentang pencegahan stunting  dapat membantu dalam meningkatkan perilaku pencegahan stunting (Manoppo & Huriah, 2022)

Melakukan pemantauan pertumbuhan

Salah satu pencegahan stunting adalah dengan melakukan pemantauan pertumbuhan  secara teratur. Melalui pengukuran tinggi badan dan berat badan anak, orang tua dapat mengetahui keadaan tinggi badan dan berat badan anak sudah sesuai dengan berat badan dan tinggi badan ideal atau belum. Dengan dilakukan pemantauan pertumbuhan anak, orang tua dapat mengerti tentang pemkembangan pertumbuhan anak dan dapat mengambil tindakan lanjut bila terjadi gangguan.

Dengan melakukan 6 hal diatas diharapkan para calon ibu maupun ibu balita dapat mengambil peran aktif dalam tindakan pencegahan stunting sejak dini sehingga para balita dapat terhindar dari stunting.

Referensi

Kementerian Kesehatan RI. (2020). Maternal Health Services. Kemenkes RI.

Manoppo, M. W., & Huriah, T. (2022). Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Nutrition intervention to prevent stunting in children aged 6-59 months. 7, 147–154. https://doi.org/10.30604/jika.v7iS2.1422

Savarino, G., Corsello, A., & Corsello, G. (2021). Macronutrient balance and micronutrient amounts through growth and development. Italian Journal of Pediatrics, 47(1), 1–14. https://doi.org/10.1186/s13052-021-01061-0

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun