Mohon tunggu...
Mutiara Tyas Kingkin
Mutiara Tyas Kingkin Mohon Tunggu... Freelancer - Educators

These are my collection of words to share with you. Hopefully, it will bring a good vibe to the readers.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Humor Seksis: Kelakar Pandir para Seksisme

16 Juli 2024   14:51 Diperbarui: 16 Juli 2024   14:55 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Seiring berkembangnya teknologi tingkat kesadaran masyarakat juga harus meningkat. Dengan banyaknya konten yang mudah untuk diakses, mempunyai batasan untuk menyaring info yang bermutu dalam kehidupan. Hal ini sejalan untuk sama-sama menciptakan lingkungan yang sehat dan aman tanpa membuat standar ganda.

Berhenti Tertawa 

Berhentilah tertawa ketika seseorang mulai melucu soal humor seksis. Meskipun, kita dianggap baperan atau tidak punya selera humor yang sama, dengan mereka para pelaku humor seksis. Sebab, dalam realitasnya justru merekalah yang tidak punya selera humor-lantaran harus menggunakan humor yang sifatnya dangkal-merendahkan orang lain. Jadi, ketika kita sudah tahu bahwa humor seksis sama sekali tidak lucu. Maka tidak perlu tertawa.

Tegur Langsung dan Jangan Dinormalisasikan 

Ketika sudah mengetahui jenis-jenis humor seksis. Maka, tidak perlu lagi ada toleransi atau rasa tidak enak hanya karena takut dianggap baper. Semakin tinggi toleransi terhadap seksisme, semakin normal pula pelecehan yang terjadi-yang dibalut semakin lembut dalam bentuk h-u-m-o-r. Apalagi banyak banyolan para public figure yang menampilkan humor seksis ini, dan ditonton jutaan orang dan membuat penonton ikut tertawa-semakin dianggap biasa saja. Maka, tegur langsung dan katakanlah bahwa tidak lucu sama sekali humormu itu!

So, jangan lagi mentoleransi humor ini ya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun