Seiring berkembangnya teknologi tingkat kesadaran masyarakat juga harus meningkat. Dengan banyaknya konten yang mudah untuk diakses, mempunyai batasan untuk menyaring info yang bermutu dalam kehidupan. Hal ini sejalan untuk sama-sama menciptakan lingkungan yang sehat dan aman tanpa membuat standar ganda.
Berhenti TertawaÂ
Berhentilah tertawa ketika seseorang mulai melucu soal humor seksis. Meskipun, kita dianggap baperan atau tidak punya selera humor yang sama, dengan mereka para pelaku humor seksis. Sebab, dalam realitasnya justru merekalah yang tidak punya selera humor-lantaran harus menggunakan humor yang sifatnya dangkal-merendahkan orang lain. Jadi, ketika kita sudah tahu bahwa humor seksis sama sekali tidak lucu. Maka tidak perlu tertawa.
Tegur Langsung dan Jangan DinormalisasikanÂ
Ketika sudah mengetahui jenis-jenis humor seksis. Maka, tidak perlu lagi ada toleransi atau rasa tidak enak hanya karena takut dianggap baper. Semakin tinggi toleransi terhadap seksisme, semakin normal pula pelecehan yang terjadi-yang dibalut semakin lembut dalam bentuk h-u-m-o-r. Apalagi banyak banyolan para public figure yang menampilkan humor seksis ini, dan ditonton jutaan orang dan membuat penonton ikut tertawa-semakin dianggap biasa saja. Maka, tegur langsung dan katakanlah bahwa tidak lucu sama sekali humormu itu!
So, jangan lagi mentoleransi humor ini ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H