bersepeda di Belanda sudah terkenal di dunia. Hal ini dibuktikan dengan hasil sensus pada tahun 2023, Belanda memiliki penduduk berjumlah 17.8 juta jiwa sedangkan jumlah sepeda menyentuh angka 23 juta, yang berarti setiap warga Belanda memiliki setidaknya lebih dari satu sepeda. Negara ini memimpin statistik persepedaan dibandingkan negara-negara lain.Â
BudayaDi Belanda, sepeda adalah simbol kehidupan sehari-hari yang mencerminkan nilai kesederhanaan dan keberlanjutan. Tidak hanya alat transportasi, sepeda telah menjadi bagian penting dari identitas nasional. Sehingga Belanda dan sepeda tidak bisa dilepaskan satu sama lain. Sepeda ibarat raja penguasa jalan Belanda, jangankan kendaraan lain seperti mobil  bahkan orang pun sering harus mengalah pada pengendara sepeda.
Sepeda menjadi budaya di Belanda melalui proses perjalanan yang sangat panjang. Saat itu harga bahan bakar minyak melonjak dan Belanda menghadapi masalah lalu lintas serta angka kecelakaan yang tinggi akibat padatnya lalu lintas kendaraan bermotor. Sehingga, menimbulkan protes dari masyarakat. Akhirnya pada tahun 70an, pemerintah Belanda mengambil keputusan melakukan kampanye bersepeda dan berinvestasi besar-besar untuk membangun jaringan jalur sepeda.Â
Lalu, bagaimana sepeda bisa menjadi roda kesetaraan dalam perspektif sosiologi?Â
Dalam perspektif sosiologi, budaya bersepeda menawarkan wawasan yang menarik tentang kesetaraan sosial. Akses terhadap transportasi sering kali mencerminkan stratifikasi sosial, di mana kendaraan pribadi seperti mobil menjadi simbol status ekonomi. Namun, di Belanda, sepeda adalah alat transportasi yang egaliter. Semua orang baik pelajar, pekerja, hingga pejabat tinggi menggunakan sepeda. Seperti mantan Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, kerap terlihat menggunakan sepeda untuk pergi bekerja. Fenomena ini mencerminkan kecintaan masyarakat Belanda terhadap transportasi ramah lingkungan sekaligus menunjukkan bagaimana sepeda menjadi simbol kesetaraan sosial.
Selain menjadi simbol kesetaraan, sepeda juga mencerminkan kesadaran lingkungan yang tinggi di Belanda. Di tengah meningkatnya ancaman perubahan iklim, masyarakat Belanda memandang bersepeda sebagai cara efektif untuk mengurangi jejak karbon mereka. Budaya ini tidak hanya menciptakan lingkungan yang lebih bersih, tetapi juga memperkuat komunitas yang saling mendukung. Bersepeda menjadi bagian dari gaya hidup yang berkelanjutan.
Di tengah ketimpangan global yang semakin meningkat, budaya bersepeda di Belanda adalah contoh nyata bagaimana sebuah bangsa dapat menciptakan tatanan sosial yang lebih inklusif. Sepeda tidak hanya memberikan mobilitas fisik, tetapi juga memainkan peran penting dalam mendukung mobilitas sosial vertikal. Jalur sepeda yang aman dan luas dirancang untuk mengakomodasi siapa pun, mulai dari anak-anak hingga lansia, tanpa memandang status ekonomi. Setiap individu, terlepas dari latar belakang sosial atau ekonomi, memiliki kesempatan yang sama untuk menggunakan sepeda sebagai alat transportasi sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H