Hai...
Hari ini adalah hari kedua puasa di bulan ramadhan tahun ini, Bagaimana kabarmu? apakah semuanya baik-baik saja? sepertinya ada sesuatu yang mengganggu fikiranmu, atau hanya aku saja yang berprasangka buruk.
Hmm.. pagi ini masih diwarnai dengan suasa sendu dan mendayu karna iringan hujan dan lembayu angin. Bahkan suhu udara dilingkunganku saja seperti sedang berada diatas gunung, sepertinya hari ini tak jauh beda dengan hari kemarin. Tak membutuhkan waktu lama setelah menengok keadaan hujan diluar sana, segera kutarik selimut doraemonku dan menuju alam mimpi yang indah. Tiba-tiba terdengar suara wanita yang menyorakiku dengan suara kencang dan  membangunkan tidur indahku,
"Heii..bangun bangun jangan suka ngayal tinggi-tinggi, inget tuhh target lagi nungguin"
Ahhh ternyata suara sisi diriku yang lain sedang mengingatkan keadaan. Ku kira hari ini bisa dengan mudahnya tidur dipagi hari sambil menikmati suasa. Ternyata semuanya hanya angan dan hayalan belaka. Memanglah hidup tak akan seindah dan seenak yang dibayangkan bukan? tetap saja akan ada usaha yang berat dan tantangan yang perlu dilewati. Segera ku bergegas turun kebawah dan mempersiapkan diri  agar dapat memenuhi rutinitas harian dan menuju salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di daerah tempat tinggalku.Â
Yap betul sekali, aku adalah seorang guru magang yang sedang menempuh pendidikan profesi atau spesialis di salah satu sekolah favorit di daerah ini. Ini adalah tahun terakhirku dalam menyelesaikan study kuliah ini, dengan kata lain mungkin rutinitas ini hanya akan berjalan beberapa bulan kedepan.Â
Setelah selesai menyiapkan diri, ku tengok situasi diluar yang masih dalam kondisi hujan dengan raut awan yang sendu. Sepertinya hujan hari ini akan awet hingga siang. Baiklah..karena tidak mungkin rasanya aku tidak hadir dan meninggalkan tangggung jawab mengajarku, maka kenapa tidak aku hadapi saja hujan ini? bukankah ini hanya hujan air?.
Segera kuambil jaket, helm, sarung tangan, dan tak lupa jas hujan untuk melindungi diri dari terpaan air hujan yang dingin ini. Dengan berbekal semua kesiapan yang telah dibuat, ku nyalakan mesin motorku dan melaju menuju sekolah. Seketika terdengar teriakan seorang wanita paruh baya,Â
"Hati-hati.. jangan ngebut" (Itulah suara ibuku)
"Okaay!" (Jawabku sambil memaju sepeda motorku)