Mohon tunggu...
Mutiara Selvia Aditama
Mutiara Selvia Aditama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ilmu Perpustakaan Universitas Negeri Malang

Saya memiliki hobi bernyanyi. Saya memiliki kepribadian yang ceria, humble dan suka bertemu dengan orang baru, karena kepribadian tersebut saya memiliki teman yang dibilang cukup banyak yang dapat menguntungkan saya dalam penerimaan informasi yang up-to date.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berkunjung ke Taman Baca Kawan Ceria, Bermain Warna Dalam Pembuatan Tie-dye untuk Mengasah Kreativitas Anak

9 Mei 2024   16:07 Diperbarui: 9 Mei 2024   16:08 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Pembuatan Tie-dye/Dok Pribadi

Tie-dye merupakan salah satu produk budaya dan tradisi dalam pembuatan motif di atas kain yang dikenal cukup luas tidak hanya di Indonesia saja, melainkan juga hampir di seluruh penjuru dunia.Istilah tie-dye apabila diterjemahkan secara sederhana sebagai leksikon ke dalam bahasa indonesia artinya adalah 'ikat celup'. Tie-dye mengandung pengertian bahwa dalam proses pembuatan motif di atas kain dipergunakan istilah ikat sebagai proses merintangi atau menahan warna, sedangkan istilah celup diartikan sebagai proses pemberian warna.

Di Indonesia sendiri, tie-dye merupakan salah satu jenis kain tradisional yang dikenal syarat dengan berbagai muatan, baik dari aspek estetis, simbolis, maupun fungsinya.

Pada tanggal 4 Mei 2024 (4/5/2024) lalu, mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) telah menyelenggarakan kegiatan pembuatan kain tie-dye di Taman Baca Masyarakat Kawan Ceria yang melibatkan anak-anak di wilayah setempat.

Inisiatif kegiatan dilatarbelakangi karena masih sedikit anak-anak yang awam tentang tie-dye. Pada awalnya, para mahasiswa ingin melakukan kegiatan yang lebih sederhana, yakni meronce. Namun, kami mengubah keputusan ini dikarenakan tidak semua anak menyukai kegiatan meronce ditambah sebagian peserta kegiatan merupakan anak laki-laki yang membuat kami mengganti kegiatan menjadi kegiatan tie-dye. Kami juga beranggapan bahwa anak-anak perlu mengetahui tentang jenis-jenis seni, salah satunya yakni tie-dye.

Secara umum, kegiatan ini berlangsung dengan sangat lancar. Terlihat dari antusiasme para peserta yang terlibat langsung dalam kegiatan ini. Mereka mengaku bangga dengan hasil karya yang telah mereka buat sendiri. Mereka menambahkan, kalau mereka juga merasa senang karena sudah mendapat pengalaman dan ilmu baru mengenai tie-dye.

Hasil Karya/Dok Pribadi
Hasil Karya/Dok Pribadi

"Ih seru... warnanya lucu" ucap beberapa anak saat melakukan kegiatan.

Ketua kelompok menambahkan bahwasanya, dengan diadakannya kegiatan ini, anak-anak jadi melek dengan seni abstrak. "Saya berharap, anak-anak yang mengikuti kegiatan ini mendapat pengalam dan ilmu baru, supaya mereka mengetahui jenis-jenis seni, yang salah satunya adalah tie-dye ini" tambahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun