sumber: https://m.ayobogor.com/read/2019/05/05/3193/cucurak-tradisi-makan-makan-jelang-ramadan-di-bogor
Setiap daerah di Indonesia mempunyai cara unik tersendiri dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Di antaranya Aceh dengan tradisi Meugang, Semarang dengan Dugderan, Boyolali dengan Padusan dan masih banyak lagi. Cucurak sendiri merupakan tradisi masyarakat Bumi Pajajaran atau yang akrab di telinga masyarakat dengan sebutan Bogor.
Cucurak ialah tradisi yang biasa dilakukan dengan cara makan bersama sebelum Ramadhan dalam rangka menyambut bulan suci dengan suka cita. Secara bahasa, cucurak sendiri memiliki arti bersuka cita atau bersenang-senang. Dalam agenda Cucurak, biasanya orang-orang berkumpul untuk mempererat tali silaturahmi dan bersama keluarga, tetangga, teman sekolah, rekan kerja dan lainnya.
Namun semenjak penyebaran Covid-19 di Indonesia membuat kegiatan-kegiatan yang umumnya dilakukan secara normal kini banyak yang ditunda bahkan ditiadakan. Seperti di ungkapkan "Hardiani Ikka adalah seorang mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) asal Bogor Pada Rabu, 29 April 2020" yang tiap tahunnya melaksanakan Cucurak.
sumber: https://m.ayobogor.com/read/2020/04/29/6836/tradisi-cucurak-saat-masa-jaga-jarak
Kegiatan berkumpul dan makan bersama rekan-rekan semasa sekolah merupakan agenda wajibnya sebelum memasuki bulan Ramadhan. Jauh sebelum adanya larangan berkumpul dalam rangka mewujudkan pembatasan sosial yang kini tengah digalakkan, ia dengan rekan-rekannya sudah berencana akan melaksanakan Cucurak.
“Sudah ada rencana mau Cucurak sama teman-teman SMA. Harusnya lima hari sebelum puasa tahun ini, tapi karena kondisinya seperti ini (adanya pandemi Covid-19) rasanya gak memungkinkan,” jelasnya. Namun imbauan pemerintah terkait pembatasan sosial membuat banyak masyarakat enggan keluar rumah apalagi untuk mengikuti kegiatan berkumpul semacam Cucurak.
Imbauan pemerintah terkait pembatasan sosial membuat banyak masyarakat enggan keluar rumah apalagi untuk mengikuti kegiatan berkumpul semacam Cucurak. Hardiani mengeluhkan perihal tradisi Cucurak yang tidak dapat dilaksanakan pada tahun ini. Tradisi yang biasa dijadikan sebagai ajang reuni dengan teman lama semasa sekolah ini rasanya sayang untuk dilewatkan.
Hal yang sama juga dirasakan oleh para Seniman yang tergabung di komunitas Sunda Sejati menggelar cucurak saat kondisi Pandemi Covid-19.