Mohon tunggu...
Mutiarariffadillah
Mutiarariffadillah Mohon Tunggu... Desainer - Mahasiswa

Mahasiswa universitas Syiah Kuala

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rasakan dan Jelajahi Sejarah Gua Jepang dan Gua Belanda, Taman Hutan Raya Bandung

2 Desember 2022   20:02 Diperbarui: 2 Desember 2022   20:07 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu, 27 November 2022 kegiatan Modul Nusantara Kebhinekaan Bersama terakhir yang dilakukan Mahasiswa Pertukaran Merdeka Inbound UPI, kunjungan kali ini ke Tahura Bandung yang merupakan salah satu dari banyak bangunan bersejarah yang dibangun Belanda pada tahun 1901. Taman Hutan Raya bandung ini merupakan salah satu dari keindahan kota Bandung yang sekarang berfungsi sebagai Taman wisata alam yang terletak di Curug Dago. Taman Hutan Raya ini berhasil diresmikan pada tanggal 14 Januari 1985 yang pada hari itu betepatan dengan hari lahirnya Ir. H. Djuanda.

Para mahasiswa diarahkan untuk masuk Bersama pemandu yang akan menjelaskan apa saja yang ada di Taman Hutan Raya tersebut. Hutan raya ini sangat erat dengan Zaman Purba dan juga Zaman Klonialisme Belanda, hutan raya ini memiliki luas mencapai 590 Ha. 

Banyak peninggalan dari zaman penjajajgan Negara Asing seperti Jepang dan Belanda. Gua jepang ini dibuat pada tahun 1942 oleh penduduk Jepang dengan bantuan pekerja paksa Romusha. Gua Jepang termasuk salah satu gua bersajarah yang dibuat selama perang Dunia II. Terdapat tiga lubang untuk masuk kedalam gua, Gua Jepang ini pernah digunakan sebagai tempat persembunyian dan juga gudang amunisi persenjataan bagi balatentara Jepang.

Dokpri
Dokpri

Lalu setelah memasukin gua Jepang para mahasiswa di arahkan juga untuk dapat menelusuri gua Belanda yang dimana termasuk salah satu bangunan peninggalan dari Zaman Kolonialisme yang terjadi pada masa  penjajahan Negara Belanda, Gua itu dibangun  pada tahun 1901 dengan tujuan sebagai terowongan penyadap aliran air sungai Kapundang, kemudian direnovasi dengan menambahkan Lorong dan koridor didalam gua yang mencakup 15 lorong dan 3 koridor.

Dokpri
Dokpri

Saat memasuki gua suasana yang dapat kita rasakan adalah dingin dan juga lembab yang ditambah sisa sisa reruntuhan yang ada di dalam gua tersebut, gua ini mempunyai luas 750 m yang di buat dari batu Stuba atau batu yang keluar dari Gunung Krakatau. 

Gua Belanda tentu menyimpan sejarah misteri yang belum terungkap hingga saat ini, tempat tersebut menjadi saksi bisu dimana pada saat itu masyarakat pribumi yang diperbudak dan disiksa secara tidak manusiawi. Selain untuk kegiatan militer, gua ini juga pernah di gunakan sebagai stasion radio Belanda. Pada masa kemerdekaan goa Ini pernah digunakan sebagai Gudang mesin oleh tentara Indonesia, dan hingga kini gua Balanda dapat dimasuki denga naman dan dijadikan sebagai tempat wisata yang penuh dengan nilai sejarah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun