Mohon tunggu...
Mutiara Ramadhan
Mutiara Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Senang membaca, belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dinamika Politik dan Kewarganegaraan dalam Perspektif Mahasiswa

27 Desember 2023   14:27 Diperbarui: 27 Desember 2023   14:33 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Situasi politik di Indonesia menjadi sorotan saat ini, terutama menjelang pemilihan umum (pemilu). Pemilihan umum 2024 menjadi fokus utama dalam perbincangan politik di negeri ini. Artikel ini akan mengulas dinamika politik saat ini, dengan fokus pada perspektif mahasiswa.

Pemilu 2024 di Indonesia menjanjikan perubahan signifikan dalam arah politik negara. Pemilu kali ini diwarnai oleh transformasi masyarakat yang semakin terhubung, terinformasi, dan terlibat dalam isu-isu politik. Mahasiswa, sebagai agen perubahan yang potensial, memiliki peran yang semakin penting dalam menentukan arah politik yang diinginkan. 

Mahasiswa, sebagai pemegang tongkat estafet masa depan, memiliki tanggung jawab untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik. Partisipasi mahasiswa tidak hanya terbatas pada proses pemilihan, tetapi juga mencakup keterlibatan aktif dalam diskusi dan membangun opini publik yang kritis. Hal ini akan membentuk fondasi kewarganegaraan yang kuat dan berkelanjutan.

Dalam menghadapi Pemilu 2024, mahasiswa Indonesia terlibat secara langsung dalam membahas isu-isu politik saat ini. Pertama, mahasiswa menyoroti pentingnya pemahaman akan hak dan kewajiban warga negara sebagai fondasi demokrasi yang kuat. Namun menjelang pemilu 2024 terdapat penyimpangan demokrasi, dimana beberapa bulan lalu terdapat perubahan konstitusi yang dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi, yaitu mengenai batas umur calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang semula 40 tahun menjadi 35 tahun. Publik beranggapan perubahan konstitusi tersebut bertujuan untuk anak petinggi negara mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden. Hal ini menjadikan publik beranggapan terjadinya dinasti politik di Indonesia. 

 Kedua, isu ketidaksetaraan, diskriminasi, dan pluralisme menjadi perhatian utama mahasiswa, yang berjuang untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan inklusif.  

Ketiga, mencoloknya situasi kampanye. Kampanye yang seharusnya menjadi ajang penyampaian visi misi yang substansial, penyampaian rincian kerja dan solusi untuk permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia, namun sekarang ini menjadi ajang pencitraan di media sosial, aktivitas yang menarik perhatian publik, dan berkampanye yang tidak sesuai tempat. Berkampanyelah dengan baik dan sesuai aturan yang ada.

Partisipasi mahasiswa tidak hanya terbatas pada proses pemilihan, tetapi juga mencakup aktivitas-aktivitas politik di luarnya. Misalnya diskusi, seminar, dan demonstrasi yang menjadi alat bagi mahasiswa untuk mengembangkan pemahaman mendalam tentang isu-isu kewarganegaraan dan menggalang dukungan untuk perubahan.  

Peran mahasiswa dalam menghadapi Pemilu 2024 membawa implikasi yang signifikan bagi masa depan Indonesia. Kesadaran akan hak dan kewajiban kewarganegaraan, keterlibatan aktif dalam proses politik, dan pembentukan pandangan kritis terhadap isu-isu sosial dan politik akan membentuk fondasi demokrasi yang kokoh. 

Penting sebagai warga negara untuk terus meningkatkan pemahaman tentang politik agar nantinya pilihan kita menjadi objektif. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun